Arus investasi di sektor ekonomi dan pariwisata di Tulungagung, Jawa Timur, saat ini mencapai Rp1,9 triliun, melampaui target tahun 2019 yang dipatok Rp1,6 triliun.

"Tren investasi ini positif untuk pengembangan ekonomi di Tulungagung, khususnya di sektor kepariwisataan," kata Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo dikonfirmasi usai peresmian hotel baru di Tulungagung, Sabtu.

Tidak hanya penanam modal dalam negeri, sejumlah investor asing juga mulai masuk.

Menurut Maryoto, banyak pengusaha sudah mulai melirik Tulungagung untuk menjadi wilayah produksinya.

Teranyar, perusahaan plastik asal Korea Selatan dan perusahaan onderdil kendaraan bermotor asal China berencana berinvestasi di Kota Marmer ini.

Diliriknya Tulungagung tak lepas dari pembangunan jalur lintas selatan (JLS) yang menghubungkan wilayah pulau Jawa wilayah selatan.

Selain itu, upah yang murah juga menjadi nilai tambah investor untuk membangun usahanya di Kabupaten yang terletak di pesisir selatan pulau Jawa ini.

"Belum lagi sektor pariwisata yang juga terus berkembang," katanya.

Rencana pengembangan kepariwisataan Tulungagung telah dituangkan dalam Peraturan daerah nomer 2 tahun 2017 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Tulungagung Tahun 2017-2027.

Dalam perda tersebut Pemkab Tulungagung mempunyai visi "Terwujudnya Kepariwisataan Kabupaten Tulungagung Yang Berwawasan Alam Dan Budaya Yang Berkelanjutan Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat".

"Pariwisata yang berkembang di Tulungagung lebih banyak ke wisata alam, seperti Pantai Gemah yang mulai menjadi destinasi wisata populer," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019