Puluhan korban selamat dari Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang terbakar di perairan Masalembu, Jawa Timur, tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat malam.
Jumlahnya mencapai 70 orang yang dievakuasi oleh Kapal Motor (KM) Dharma Ferry VII yang sedang berlayar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tujuan Surabaya.
Pasangan suami-istri asal Samarinda, Nur Eka Wahyuni - Riskiyo Gatot, mengaku sangat bersyukur karena bersama dua anak kandungnya yang berusia di bawah lima tahun (balita), yaitu Reihana Umairoh (1,2 tahun) dan Muhammad Fadil (5), bisa selamat dari kejadian ini.
"Alhamdulillah, banyak penumpang lain yang secara bergantian membantu membawakan anak-anak saya hingga sampai di atas perahu penyalamat yang disediakan KM Santika Nusantara dan akhirnya berhasil dievakuasi oleh KM Dharma Ferry VII," ujar Eka Wahyuni saat ditemui di sela pendataan setibanya di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Dia mengenang sebelum dievakuasi oleh KM Dharma Ferry VII, bersama suami dan kedua anak, serta belasan penumpang lainnya di atas perahu penyelemat itu sempat terombang-ambing ombak selama hampir 12 jam.
KM Santika Nusantara diinformasikan terbakar pada sekitar pukul 20.45 WIB, Kamis malam, 22 Agustus saat sedang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin.
Selain 70 penumpang yang telah dievakuasi menggunakan KM Dharma Ferry VII, sekitar 23 penumpang lainnya juga sedang dievakuasi menggunakan KM Spill Citra yang dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada pukul 22.00 WIB malam ini, serta 54 penumpang lainnya dievakuasi di Pulau Masalembu.
Sementara tiga penumpang diinformasikan meninggal dunia, serta 24 lainnya dinyatakan hilang. Namun hingga malam ini Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih belum mengonfirmasi data pasti manifest KM Santika Nusantara.
Baca juga: 23 penumpang kapal terbakar di perairan Masalembo masih dicari
Baca juga: Nelayan bantu evakuasi penumpang KM Santika Nusantara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Jumlahnya mencapai 70 orang yang dievakuasi oleh Kapal Motor (KM) Dharma Ferry VII yang sedang berlayar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tujuan Surabaya.
Pasangan suami-istri asal Samarinda, Nur Eka Wahyuni - Riskiyo Gatot, mengaku sangat bersyukur karena bersama dua anak kandungnya yang berusia di bawah lima tahun (balita), yaitu Reihana Umairoh (1,2 tahun) dan Muhammad Fadil (5), bisa selamat dari kejadian ini.
"Alhamdulillah, banyak penumpang lain yang secara bergantian membantu membawakan anak-anak saya hingga sampai di atas perahu penyalamat yang disediakan KM Santika Nusantara dan akhirnya berhasil dievakuasi oleh KM Dharma Ferry VII," ujar Eka Wahyuni saat ditemui di sela pendataan setibanya di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Dia mengenang sebelum dievakuasi oleh KM Dharma Ferry VII, bersama suami dan kedua anak, serta belasan penumpang lainnya di atas perahu penyelemat itu sempat terombang-ambing ombak selama hampir 12 jam.
KM Santika Nusantara diinformasikan terbakar pada sekitar pukul 20.45 WIB, Kamis malam, 22 Agustus saat sedang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin.
Selain 70 penumpang yang telah dievakuasi menggunakan KM Dharma Ferry VII, sekitar 23 penumpang lainnya juga sedang dievakuasi menggunakan KM Spill Citra yang dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada pukul 22.00 WIB malam ini, serta 54 penumpang lainnya dievakuasi di Pulau Masalembu.
Sementara tiga penumpang diinformasikan meninggal dunia, serta 24 lainnya dinyatakan hilang. Namun hingga malam ini Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih belum mengonfirmasi data pasti manifest KM Santika Nusantara.
Baca juga: 23 penumpang kapal terbakar di perairan Masalembo masih dicari
Baca juga: Nelayan bantu evakuasi penumpang KM Santika Nusantara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019