Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta ekskavasi tentang temuan struktur bangunan yang mirip dengan candi di lereng Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut/ mdpl) lebih didalami, sehingga akan lebih jelas temuan tersebut.
"Ada temuan baru, jaraknya antara 50-100 meter. Cuma ini kan belum terekskavasi," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Senin.
Kendati belum melakukan ekskavasi mendalam di bangunan yang baru ditemukan, diprediksi bangunan itu juga sama dengan yang ditemukan, yakni merupakan tempat pemujaan akhir dari sebuah rangkaian pendidikan.
"Sama menurut ahlinya, berdasarkan arkeologis sama, sebuah tempat pemujaan akhir dari sebuah rangkaian pendidikan. Tapi, kalau secara sejarah ini ada tingkatan, yang lebih junior di bawah dulu, jadi pertama yang di atas. Artinya orang belajar dimana dia ada kelasnya," kata Nur.
Ia juga mengatakan, lokasi temuan itu merupakan situs dan pemerintah akan menjaganya dengan Perhutani, mengingat lokasinya masuk di kawasan hutan di areal Gunung Wilis. Namun, nantinya akan lebih diperdalam lagi.
Sebelumnya, tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto, melakukan ekskavasi terhadap struktur bangunan mirip candi yang ada di lereng Gunung Wilis wilayah Kota Kediri.
Kegiatan itu dilakukan pertengahan Agustus 2019 dengan melibatkan sekitar 14 orang yang tergabung, yang terdiri dari juru peta,juru gambar, arkeolog, beserta anggota juru gali.
Dalam ekskavasi tersebut meliputi tiga tahapan kegiatan, yakni zonasi, pemetaan lalu penggalian. Dengan itu, diharapkan ada kepastian terkait dengan struktur bangunan itu termasuk peninggalan zaman kerajaan apa.
Diduga bangunan mirip candi tersebut merupakan peninggalan zaman Kerajaan Kediri. Lokasi bangunan mirip candi ini berada di sekitar Gunung Wilis tepatnya di area Perum Perhutani KPH Kediri. Warga yang hendak ke lokasi bisa mudah menempuhnya, lewat jalan setapak dan harus berjalan kaki. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ada temuan baru, jaraknya antara 50-100 meter. Cuma ini kan belum terekskavasi," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Senin.
Kendati belum melakukan ekskavasi mendalam di bangunan yang baru ditemukan, diprediksi bangunan itu juga sama dengan yang ditemukan, yakni merupakan tempat pemujaan akhir dari sebuah rangkaian pendidikan.
"Sama menurut ahlinya, berdasarkan arkeologis sama, sebuah tempat pemujaan akhir dari sebuah rangkaian pendidikan. Tapi, kalau secara sejarah ini ada tingkatan, yang lebih junior di bawah dulu, jadi pertama yang di atas. Artinya orang belajar dimana dia ada kelasnya," kata Nur.
Ia juga mengatakan, lokasi temuan itu merupakan situs dan pemerintah akan menjaganya dengan Perhutani, mengingat lokasinya masuk di kawasan hutan di areal Gunung Wilis. Namun, nantinya akan lebih diperdalam lagi.
Sebelumnya, tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto, melakukan ekskavasi terhadap struktur bangunan mirip candi yang ada di lereng Gunung Wilis wilayah Kota Kediri.
Kegiatan itu dilakukan pertengahan Agustus 2019 dengan melibatkan sekitar 14 orang yang tergabung, yang terdiri dari juru peta,juru gambar, arkeolog, beserta anggota juru gali.
Dalam ekskavasi tersebut meliputi tiga tahapan kegiatan, yakni zonasi, pemetaan lalu penggalian. Dengan itu, diharapkan ada kepastian terkait dengan struktur bangunan itu termasuk peninggalan zaman kerajaan apa.
Diduga bangunan mirip candi tersebut merupakan peninggalan zaman Kerajaan Kediri. Lokasi bangunan mirip candi ini berada di sekitar Gunung Wilis tepatnya di area Perum Perhutani KPH Kediri. Warga yang hendak ke lokasi bisa mudah menempuhnya, lewat jalan setapak dan harus berjalan kaki. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019