Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur mulai mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat di berbagai desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih karena musim kemarau tahun ini.

"Kami menerjunkan sebanyak empat armada tangki untuk pendistribusian bantuan air bersih kali ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Rizal Morris di Bangkalan, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa pendistribusian bantuan air bersih itu telah digelar sejak beberapa hari lalu dan akan berlangsung selama masih ada permintaan dari masyarakat.

Selama kemarau, kata dia, pendistribusian bantuan air bersih akan terus dilakukan ke desa-desa yang mengalami kekeringan.

Ia menjelaskan jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada kemarau kali ini, tercatat 26 desa yang tersebar di sembilan kecamatan.

"Satu tangki mampu mencukupi kebutuhan 30 kepala keluarga dan ini akan kita lakukan hingga peralihan ke musim penghujan nanti," kata dia.

Rizal Moris mengatakan dari 26 desa yang saat ini dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih itu, tercatat tujuh desa di antara dalam kategori kering langka, sedangkan sisanya kering kritis.

Kekeringan kritis, ucap dia, terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh tiga kilometer atau bahkan lebih dari itu.

Ia mengatakan yang dimaksud dengan kering langka, di mana kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 hingga tiga kilometer.

Baca juga: 59 desa di Gresik alami kesulitan air bersih
Baca juga: Pemkab Pamekasan distribusikan air bersih ke desa rawan kekeringan

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019