Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan istri Novita Hardini Mochamad ikut meramaikan pawai "Etnic Carnival", kegiatan rutin tahunan untuk memeriahkan HUT RI ke-74 dan Hari Jadi Ke-825 Trenggalek Tahun 2019 di Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu.
Bupati dan isti ikut berjalan sepanjang rute pawai sejauh kurang lebih lima kilometer, sambil sesekali menyapa warga yang ikut pawai dan menghadiri acara itu.
"Seperti di tahun-tahun sebelumnya, kami memanfaatkan kesempatan untuk menyapa warga dan ikut memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan RI sekaligus Hari Lahir Kabupaten Trenggalek," ujar Bupati Nur Arifin.
Ia berharap dengan ikut serta meramaikan kegiatan itu masyarakat akan lebih antusias dan senang.
Dalam Etnik Carnival itu, bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin mengenakan kemeja casual, namun dibalut dengan pakaian adat Jawa.
"Maksud saya, biar anak-anak milenial itu nggak ngerasa bahwa adat jawa itu ribet. Jowo itu artinya 'mowo coro' (banyak cara). Jadi ada cara untuk kita berpenampilan berkepribadian bangsa tanpa harus ribet," katanya.
Sedangkan Novita Hardini Mochamad istri Bupati Trenggalek yang juga ikut meramaikan pawai "Etnic Carnival" ini menyatakan bahwa pawai itu merupakan budaya warisan leluhur yang nilainya itu kaya.
"Bagi kami kaum milenial, generasi muda patut berbangga di Trenggalek masih dilestarikan budaya, yang nilai budayanya sangat-sangat kental. Sehingga dapat mendidik anak anak, mulai siswa SD, SMP dan SMA untuk bisa mencintai budayanya," katanya.
Mas Ipin mengatakan bahwasanya peringatan itu sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pendahulu yang telah mati-matian merebut kemerdekaan.
"Sehingga dengan perayaan ini kita menjadi tidak lupa bawasannya kemerdekaan ini diraih melalui perjuangan dan untuk memperjuangkan Indonesia yang lebih maju juga melalui perjuangan yang tidak mudah," katanya.
Kehadiran Mochamad Nur Arifin dan istri di tengah pawai menyita perhatian publik.
Banyak dari warga yang mengabadikan momentum tersebut ataupun meminta swafoto kepada keduanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Bupati dan isti ikut berjalan sepanjang rute pawai sejauh kurang lebih lima kilometer, sambil sesekali menyapa warga yang ikut pawai dan menghadiri acara itu.
"Seperti di tahun-tahun sebelumnya, kami memanfaatkan kesempatan untuk menyapa warga dan ikut memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan RI sekaligus Hari Lahir Kabupaten Trenggalek," ujar Bupati Nur Arifin.
Ia berharap dengan ikut serta meramaikan kegiatan itu masyarakat akan lebih antusias dan senang.
Dalam Etnik Carnival itu, bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin mengenakan kemeja casual, namun dibalut dengan pakaian adat Jawa.
"Maksud saya, biar anak-anak milenial itu nggak ngerasa bahwa adat jawa itu ribet. Jowo itu artinya 'mowo coro' (banyak cara). Jadi ada cara untuk kita berpenampilan berkepribadian bangsa tanpa harus ribet," katanya.
Sedangkan Novita Hardini Mochamad istri Bupati Trenggalek yang juga ikut meramaikan pawai "Etnic Carnival" ini menyatakan bahwa pawai itu merupakan budaya warisan leluhur yang nilainya itu kaya.
"Bagi kami kaum milenial, generasi muda patut berbangga di Trenggalek masih dilestarikan budaya, yang nilai budayanya sangat-sangat kental. Sehingga dapat mendidik anak anak, mulai siswa SD, SMP dan SMA untuk bisa mencintai budayanya," katanya.
Mas Ipin mengatakan bahwasanya peringatan itu sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pendahulu yang telah mati-matian merebut kemerdekaan.
"Sehingga dengan perayaan ini kita menjadi tidak lupa bawasannya kemerdekaan ini diraih melalui perjuangan dan untuk memperjuangkan Indonesia yang lebih maju juga melalui perjuangan yang tidak mudah," katanya.
Kehadiran Mochamad Nur Arifin dan istri di tengah pawai menyita perhatian publik.
Banyak dari warga yang mengabadikan momentum tersebut ataupun meminta swafoto kepada keduanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019