Pengamat Komunikasi Politik Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo menilai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Afghani Wardhana yang juga kerabat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dinilai layak maju di Pilkada Pacitan 2020.
"Pengalaman empirik yang saya lakukan, bahwa birokrat memiliki pengalaman memadai di pemerintahan. Saya melihat Pak Afghani salah satu birokrat yang memiliki pengalaman itu," kata Suko Widodo kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu.
Menurut pengamatannya, tipologi kawasan Mataraman, khususnya di Kabupaten Pacitan akan bagus jika dipimpin birokrat yang memiliki kemampuan dalam kepemerintahan.
"Potensinya sangat terbuka, apalagi dia merupakan birokrat yang cukup sukses dan sudah dipercaya memimpin di sejumlah dinas di Pemkot Surabaya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Afghani juga memiliki hubungan kekerabatan atau saudara sepupu dengan Presiden RI ke-6 sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dengan kekerabatan itu makin menguatkan posisi Pak Afghani," ujar Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Surabaya ini.
Adapun kiprah Afghani Whardana di pemerintahan yakni pernah menjabat Camat Asemrowo. Sekretaris DPRD Kota Surabaya dan saat ini menjabat sebagai Kepala Dispora Surabaya.
Salah satu prestasi Afghani saat menjabat Kadispora Surabaya mampu mempertahankan juara Surabaya juara umum pada Pekan Olah Raga Pelajar Provinsi (Porprov) Jawa Timur VI Tahun 2019 yang digelar di Kabupaten Lamongan Juni lalu. Kota Surabaya berhasil meraih 113 emas, 89 perak dan 78 perunggu.
Afghani yang merupakan kelahiran Pacitan pada 5 Mei 1964 itu merupakan putra ke-7 almahum K.H. Ali Murtadlo yang merupakan kiai kharismatik dari Baleharjo, Pacitan.
Afghani dikenal banyak warga Pacitan karena sering mengunjungi warga di sejumlah wilayah Pacitan. Bahkan Afghani sempat menyalurkan bantuan air bersih di beberapa desa pada saat musim kemarau panjang.
Adapun desa yang sudah dibantu air bersih di antaranya Desa Ketepung dan Desa Klesem yang berada di Kecamatan Kebonagung, kemudian Desa Sambong Kecamatan Pacitan dan Desa Pringkuku berada di Kecamatan Pringkuku.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Pengalaman empirik yang saya lakukan, bahwa birokrat memiliki pengalaman memadai di pemerintahan. Saya melihat Pak Afghani salah satu birokrat yang memiliki pengalaman itu," kata Suko Widodo kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu.
Menurut pengamatannya, tipologi kawasan Mataraman, khususnya di Kabupaten Pacitan akan bagus jika dipimpin birokrat yang memiliki kemampuan dalam kepemerintahan.
"Potensinya sangat terbuka, apalagi dia merupakan birokrat yang cukup sukses dan sudah dipercaya memimpin di sejumlah dinas di Pemkot Surabaya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Afghani juga memiliki hubungan kekerabatan atau saudara sepupu dengan Presiden RI ke-6 sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dengan kekerabatan itu makin menguatkan posisi Pak Afghani," ujar Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Surabaya ini.
Adapun kiprah Afghani Whardana di pemerintahan yakni pernah menjabat Camat Asemrowo. Sekretaris DPRD Kota Surabaya dan saat ini menjabat sebagai Kepala Dispora Surabaya.
Salah satu prestasi Afghani saat menjabat Kadispora Surabaya mampu mempertahankan juara Surabaya juara umum pada Pekan Olah Raga Pelajar Provinsi (Porprov) Jawa Timur VI Tahun 2019 yang digelar di Kabupaten Lamongan Juni lalu. Kota Surabaya berhasil meraih 113 emas, 89 perak dan 78 perunggu.
Afghani yang merupakan kelahiran Pacitan pada 5 Mei 1964 itu merupakan putra ke-7 almahum K.H. Ali Murtadlo yang merupakan kiai kharismatik dari Baleharjo, Pacitan.
Afghani dikenal banyak warga Pacitan karena sering mengunjungi warga di sejumlah wilayah Pacitan. Bahkan Afghani sempat menyalurkan bantuan air bersih di beberapa desa pada saat musim kemarau panjang.
Adapun desa yang sudah dibantu air bersih di antaranya Desa Ketepung dan Desa Klesem yang berada di Kecamatan Kebonagung, kemudian Desa Sambong Kecamatan Pacitan dan Desa Pringkuku berada di Kecamatan Pringkuku.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019