Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan pembentukan Depo Pemeliharaan (Depohar) 80 dengan melantik sejumlah perwira yang akan memimpin beberapa satuan pemeliharaan (sathar) di dalamnya di apron utama Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Rabu.
Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan selama ini TNI AU belum memiliki depohar yang bertugas khusus memelihara mesin pesawat tempur. Sehingga pembentukan Depohar 80 adalah sangat penting untuk menjawab tantangan keberadaan alutsista pesawat tempur di TNI AU yang semakin canggih dan banyak jumlahnya.
"Kita belum punya depo yang khusus memelihara engine atau mesin pesawat tempur. Depohar 80 ini supaya kita lebih fokus kepada pemeliharaan engine pesawat. Sehingga bisa lebih teliti dan kualitasnya akan lebih terjamin," ujar Yuyu Sutisna kepada wartawan di Magetan seusai upacara pelantikan.
Selama ini untuk pemeliharaan dan perbaikan mesin pesawat tempur yang ada di lanud setempat dilakukan menjadi satu di Skuadron Teknik.
Secara umum, nantinya, Depohar 80 akan bertugas melaksanakan pemeliharaan tingkat berat mesin pesawat tempur, pemeliharaan komponen, alat uji, dan fabrikasi.
Dalam melaksanakan tugasnya Depohar 80 akan membawahi sejumlah sathar, di antaranya Sathar 81 yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat mesin pesawat tempur F-16, Hawk-MK 109/2019, dan T-50i.
Kemudian Sathar 82 yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat mesin pesawat SU 27/30, pesawat pengganti F-5 E/F, dan aksesorisnya.
Serta Sathar 83 yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat komponen mesin pesawat tempur, kalibrasi AUP, NDI, dan fabrikasi.
Dalam kesempatan itu, Marsekal TNI Yuyu juga melatik perwira yang akan memimpin Depohar 80, Sathar 81, Sathar 82, dan Sathar 83. Adapun Komandan Depohar 80 dijabat oleh Kolonel Tek Iwan A Djumaeri, Komandan Sathar 81 dijabat oleh Letkol Tek Tri Nugroho, Komandan Sathar 82 oleh Letkol Tek Adi Mulia, dan Komandan Sathar 83 oleh Letkol Tek Anthon Firmansyah.
Selain itu, KSAU juga melantik perwira yang akan memimpin Sathar 24, 43, 54, dan 55 yang berkedudukan di Magetan, Malang, dan Yogyakarta. Komandan Sathar 24 dijabat oleh Mayor Lek Iwan Dwi Saputra, Komandan Sathar 43 dijabat oleh Mayor Lek Muhammad Reza, Komandan Sathar 54 dijabat oleh Mayor Lek Nopriansyah, dan Sathar 55 dikomandani oleh Mayor Lek Muh. Sarwo Edy.
Adapun, Sathar 24 merupakan satuan dibawah Depohar 20 yang melaksanakan tugas pemeliharaan dan perbaikan tingkat sedang dan berat pesawat terbang tanpa awak (PTTA)/UAV serta peralatan ACMI dan instrumen non-aircraft.
Sathar 43 adalah satuan dibawah Depohar 40 yang tuganya melakukan pemeliharaan dan perbaikan tingkat sedang dan berat peralatan simulator. Sathar 54 adalah satuan dibawah Depohar 50 yang bertugas memilihara dan memperbaiki komponen card, module unit, uji fungsi peralatan radar Master T.
Sedangkan Sathar 55 di bawah Depohar 50 yang bertugas memilihara dan memperbaiki komponen card, module unit, dan uji fungsi peralatan radar non-survilance.
Yuyu berharap pembentukan Depohar 80 yang membawahi Sathar 81, 82, dan 83 dapat bekerja maksimal. Sehingga operasional alutsista pesawat tempur dan komponen pendukungnya dapat lebih baik dalam mempertahankan kedaulatan udara NKRI tanpa harus bergantung pada pihak ketiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan selama ini TNI AU belum memiliki depohar yang bertugas khusus memelihara mesin pesawat tempur. Sehingga pembentukan Depohar 80 adalah sangat penting untuk menjawab tantangan keberadaan alutsista pesawat tempur di TNI AU yang semakin canggih dan banyak jumlahnya.
"Kita belum punya depo yang khusus memelihara engine atau mesin pesawat tempur. Depohar 80 ini supaya kita lebih fokus kepada pemeliharaan engine pesawat. Sehingga bisa lebih teliti dan kualitasnya akan lebih terjamin," ujar Yuyu Sutisna kepada wartawan di Magetan seusai upacara pelantikan.
Selama ini untuk pemeliharaan dan perbaikan mesin pesawat tempur yang ada di lanud setempat dilakukan menjadi satu di Skuadron Teknik.
Secara umum, nantinya, Depohar 80 akan bertugas melaksanakan pemeliharaan tingkat berat mesin pesawat tempur, pemeliharaan komponen, alat uji, dan fabrikasi.
Dalam melaksanakan tugasnya Depohar 80 akan membawahi sejumlah sathar, di antaranya Sathar 81 yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat mesin pesawat tempur F-16, Hawk-MK 109/2019, dan T-50i.
Kemudian Sathar 82 yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat mesin pesawat SU 27/30, pesawat pengganti F-5 E/F, dan aksesorisnya.
Serta Sathar 83 yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat komponen mesin pesawat tempur, kalibrasi AUP, NDI, dan fabrikasi.
Dalam kesempatan itu, Marsekal TNI Yuyu juga melatik perwira yang akan memimpin Depohar 80, Sathar 81, Sathar 82, dan Sathar 83. Adapun Komandan Depohar 80 dijabat oleh Kolonel Tek Iwan A Djumaeri, Komandan Sathar 81 dijabat oleh Letkol Tek Tri Nugroho, Komandan Sathar 82 oleh Letkol Tek Adi Mulia, dan Komandan Sathar 83 oleh Letkol Tek Anthon Firmansyah.
Selain itu, KSAU juga melantik perwira yang akan memimpin Sathar 24, 43, 54, dan 55 yang berkedudukan di Magetan, Malang, dan Yogyakarta. Komandan Sathar 24 dijabat oleh Mayor Lek Iwan Dwi Saputra, Komandan Sathar 43 dijabat oleh Mayor Lek Muhammad Reza, Komandan Sathar 54 dijabat oleh Mayor Lek Nopriansyah, dan Sathar 55 dikomandani oleh Mayor Lek Muh. Sarwo Edy.
Adapun, Sathar 24 merupakan satuan dibawah Depohar 20 yang melaksanakan tugas pemeliharaan dan perbaikan tingkat sedang dan berat pesawat terbang tanpa awak (PTTA)/UAV serta peralatan ACMI dan instrumen non-aircraft.
Sathar 43 adalah satuan dibawah Depohar 40 yang tuganya melakukan pemeliharaan dan perbaikan tingkat sedang dan berat peralatan simulator. Sathar 54 adalah satuan dibawah Depohar 50 yang bertugas memilihara dan memperbaiki komponen card, module unit, uji fungsi peralatan radar Master T.
Sedangkan Sathar 55 di bawah Depohar 50 yang bertugas memilihara dan memperbaiki komponen card, module unit, dan uji fungsi peralatan radar non-survilance.
Yuyu berharap pembentukan Depohar 80 yang membawahi Sathar 81, 82, dan 83 dapat bekerja maksimal. Sehingga operasional alutsista pesawat tempur dan komponen pendukungnya dapat lebih baik dalam mempertahankan kedaulatan udara NKRI tanpa harus bergantung pada pihak ketiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019