Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, Jawa Timur, kini mulai menyasar sejumlah pondok pesantren di wilayah itu, sebagai objek sasaran sosialisasi teknik penanggulangan bencana, menyusul seringnya terjadi musibah kebakaran pada musim kemarau ini.
Menurut Ketua FRPB Pamekasan Budi Cahyono, Sabtu, hal itu dilakukan agar tercipta komunitas masyarakat yang memiliki pengetahui tentang teknik penanggulangan bencana, sebagai upaya menekan timbulnya korban apabila terjadi bencana.
"Kegiatan edukatif ini sebagai upaya kami, agar masyarakat mengetahui dan pada akhirnya bisa menekan dampak kerusakan dan korban, apabila terjadi bencana," kata Budi di Pamekasa.
Budi yang juga koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan ini menjelaskan, ada beberapa pondok pesantren di Pamekasan yang kini menjadi sasaran sosialisasi teknik penanggulangan bencana.
Hari ini, pesantren yang menjadi sasaran sosialisasi teknik penanggulangan bencana adalaj Pondok Pesantren Al-Fakih, di Desa Toronan, Kecamatan Pamekasan.
Sebelumnya, FRPB Pamekasan juga telah menggelar kegiatan yang sama di Pondok Pesantren asuhan KH Hamid Mannan Munif di Bagandan, Pamekasan dan beberapa sekolah dibawah naungan Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Pamekasan.
Budi Cahyono yakin, jika kelompok masyarakat pesantren memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknik penanggulangan bencana, maka jika terjadi bencana, seperti kebakaran dan bencana lainnya, dampak kerugiannya bisa ditekan sedemikian rupa.
"Saat ini yang materi menjadi fokus sosialisasi adalah teknik penanggulangan bencana kebakaran, karena pada musim kemarau seperti sekarang ini di Pamekasan ini sering terjadi musibah kebakaran," katanya, menjelaskan.
Pada teknil penanganan musibah kebakaran ini, petugas menyampaikan materi tentang teknik memadamkan api ringan (APAR) dan alat pemadam api tradisional (APAT).
Materi tentang teknik pemadaman pada musibah kebakaran ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Bidang Logistik FRPB Pamekasan Suparman, dan dilanjutkan dengan simulasi.
FRPB selanjutnya memberikan bantuan berupa 2 buah APAR di lembaga itu, sebagai kelengkapan sarana pemadam.
Sementara itu, berdasarkan catatan FRPB Pamekasan, jumlah kejadian musibah kebakaran di Kabupaten Pamekasan selama ini terdata sebanyak 16 kejadian dengan objek kebakaran beragam, seperti rumah, dapur, kandang, hingga lahan perkebunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menurut Ketua FRPB Pamekasan Budi Cahyono, Sabtu, hal itu dilakukan agar tercipta komunitas masyarakat yang memiliki pengetahui tentang teknik penanggulangan bencana, sebagai upaya menekan timbulnya korban apabila terjadi bencana.
"Kegiatan edukatif ini sebagai upaya kami, agar masyarakat mengetahui dan pada akhirnya bisa menekan dampak kerusakan dan korban, apabila terjadi bencana," kata Budi di Pamekasa.
Budi yang juga koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan ini menjelaskan, ada beberapa pondok pesantren di Pamekasan yang kini menjadi sasaran sosialisasi teknik penanggulangan bencana.
Hari ini, pesantren yang menjadi sasaran sosialisasi teknik penanggulangan bencana adalaj Pondok Pesantren Al-Fakih, di Desa Toronan, Kecamatan Pamekasan.
Sebelumnya, FRPB Pamekasan juga telah menggelar kegiatan yang sama di Pondok Pesantren asuhan KH Hamid Mannan Munif di Bagandan, Pamekasan dan beberapa sekolah dibawah naungan Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Pamekasan.
Budi Cahyono yakin, jika kelompok masyarakat pesantren memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknik penanggulangan bencana, maka jika terjadi bencana, seperti kebakaran dan bencana lainnya, dampak kerugiannya bisa ditekan sedemikian rupa.
"Saat ini yang materi menjadi fokus sosialisasi adalah teknik penanggulangan bencana kebakaran, karena pada musim kemarau seperti sekarang ini di Pamekasan ini sering terjadi musibah kebakaran," katanya, menjelaskan.
Pada teknil penanganan musibah kebakaran ini, petugas menyampaikan materi tentang teknik memadamkan api ringan (APAR) dan alat pemadam api tradisional (APAT).
Materi tentang teknik pemadaman pada musibah kebakaran ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Bidang Logistik FRPB Pamekasan Suparman, dan dilanjutkan dengan simulasi.
FRPB selanjutnya memberikan bantuan berupa 2 buah APAR di lembaga itu, sebagai kelengkapan sarana pemadam.
Sementara itu, berdasarkan catatan FRPB Pamekasan, jumlah kejadian musibah kebakaran di Kabupaten Pamekasan selama ini terdata sebanyak 16 kejadian dengan objek kebakaran beragam, seperti rumah, dapur, kandang, hingga lahan perkebunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019