Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak para pelajar untuk menguasai informasi dan teknologi sebagai bekal nantinya dalam meraih prestasi dan masa depan.

"Harus tetap belajar tidak boleh minder dan berkecil hati. Seperti masa kecil, saat belajar berjalan harus merangkak dulu lalu jatuh kemudian bangkit lagi. Serta yang terpenting jangan lupa untuk berdoa dan meminta doa kepada orang tua," katanya saat mengisi kelas inspirasi di SMAN 7, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa.

Ia juga menceritakan kisah saat masih muda, yang memulai merintis usaha dengan rekannya hingga menjadi Wali Kota Kediri.

Saat usianya baru 22 tahun, Mas Abu (sapaan wali kota) telah memiliki perusahaan sendiri, lalu pada usia 29 tahun menjadi Wakil Wali Kota Kediri dan kini menjadi Wali Kota hingga dua periode.

Selama memimpin Kota Kediri, ia juga mendapatkan penghargaan yang cukup banyak misalnya Sakip tahun 2018 mendapat nilai BB, penghargaan adipura 2018, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima tahun berturut-turut, dan TPID Terbaik Jawa-Bali. Semua hal yang diraihnya tersebut tidak terlepas dari usaha dan doa.

Mas Abu juga mengatakan informasi dan teknologi sangat penting, terlebih lagi di era digital seperti sekarang ini. Para pelajar juga harus pandai membangun karakter untuk tidak mudah menyerah dan terus mau berjuang.

Karakter yang harus dibangun adalah jujur, disiplin keras, 'friendly', dukungan pendamping, kerja keras, kecintaan pada yang dikerjakan, kepemimpinan, mampu berkompetisi, hidup teratur, dan kemampuan menjual ide.

Ia juga meminta kepada para siswa untuk terus belajar, berteman dengan banyak orang dan berorganisasi. Dengan itu, bisa sebagai bekal agar sudut pandang menjadi luas.

Dicontohkan, beberapa tokoh milenial sukses seperti Wiliam Tanuwijaya (pendiri Tokopedia), Achmad Zaki (pendiri Bukalapak), Bayu Skak, Erix Soekamti, dan Nabila Rizy Amalia penjual mainan slime daring asal Kota Kediri.

Dengan melihat beberapa contoh milenial sukses tersebut, ia berharap agar anak-anak di Kota Kediri berani bermimpi dan menciptakan ide-ide yang kreatif.

Pemkot Kediri juga memberikan wadah bagi para pemuda di kota ini untuk berkreasi, seperti kegiatan Mahakarya Kota Kediri, "Kediri Car Free Night", "Nite Carnival", bazarku bazarmu, parade kendaraan hias dan fasilitasi UMKM Kota Kediri dengan Bukalapak.

"Alhamdulillah kegiatan-kegiatan tersebut memberikan dampak. Pemkot Kediri berhasil menyerap lebih dari 30.000 tenaga kerja dan memajukan UMKM Kota Kediri," kata Mas Abu.

Pemerintah Kota Kediri, kata dia, juga fokus untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan, di antaranya dengan pembangunan Jembatan Brawijaya, Taman Sekartaji, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran II Kediri, Politeknik Kediri, Universitas Brawijaya di Kediri, dan program-program pendidikan seperti "English Massive" serta beasiswa gratis.

"Beberapa pembangunan seperti Taman Sekartaji dan Hutan Joyoboyo itu berasal dari usulan anak-anak muda di Kota Kediri," kata Mas Abu.

Kepala SMA Negeri 7 Kediri Mohamad Tohir mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Kedatangan Wali Kota tentunya menjadi inspirasi bagi anak-anak agar ke depan mereka juga rajin belajar demi meraih cita-cita.

Di sekolah itu, untuk pramasa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dilakukan pada 12 Juli 2019, dan MPLS dilakukan pada 15-19 Juli 2019. Acara itu dihadiri ratusan pelajar yang baru diterima, para guru, serta OSIS sekolah itu. 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019