Acara tabligh akbar dalam rangka menjaga Kamtibmas pasca-pemilu yang digelar jajaran Polres Trenggalek, Jawa Timur, Senin (9/7) malam berlangsung meriah dan dihadiri ribuan warga dari berbagai pelosok daerah setempat.

Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi, Selasa menuturkan acara itu sengaja digelar untuk terus menjaga stabilitas Kamtibmas di wilayah tersebut yang selama ini sudah terjaga.

"Pendekatan religi sengaja diambil mengingat kultur masyarakat Trenggalek yang dikenal agamis, selain juga untuk memudahkan harmonisasi komunikasi dan interaksi antara aparat keamanan (polisi) dengan warganya," kata Supadi memberi penjelasan kegiatan.

Selain alasan kondusifitas keamanan wilayah, acara itu sendiri digelar bertepatan dengan peringatan Hari Bhayangkara ke-73.

Karena itu Polres Trenggalek kembali menggelar Tabligh Akbar bersama masyarakat untuk kesekian kalinya.
Suasana tabilgh Akbar dan shalawat Jaljalut di lapangan Desa Nglongsor, Trenggalek, Senin (8/7) (Ist)

Informasinya, Polres Trenggalek secara khusus sudah beberapa kali menggelar acara serupa di beberapa lokasi yang berbeda.

Namun, tabligh akbar kali ini lain dari biasanya karena kegiatan dikemas berupa doa bersama sekaligus shalawat Jaljalut.

Selain itu, acara yang mengambil tempat di lapangan Desa Nglongsor Kecamatan Tugu ini menghadirkan KH. Anwar Zahid dari Bojonegoro yang sudah dikenal dengan metode ceramah kocak namun mudah dipahami oleh masyarakat luas. Senin (08/07).

Turut hadir dalam tabligh akbar tersebut antara lain, Bupati Trenggalek M. Nur Arifin, Kapolres AKBP Didit Bambang Wibowo S, pejabat Gorkopimda, utama Polres Trenggalek, Kapolsek jajaran, Muspika Kecamatan Tugu, pimpinan grup Selawat Jaljalut Gus Badarudin Abdullah, Pengasuh Ponpes dan Kepala Desa se-kecamatan Tugu, Ketua perguruan pencak silat serta puluhan ribu masyarakat sekitar.

Dalam acara yang mengambil tema "Mari Bersatu Membangun Indonesia, Kita Semua Bersaudara" tersebut, AKBP Didit BWS kembali mengingatkan kepada masyarakat luas agar cerdas dalam menyikapi perkembangan situasi saat ini.

Pihaknya mengajak semua yang hadir untuk tidak mudah terhasut oleh berita-berita atau konten di media sosial yang bertendensi adu domba antar sesama anak bangsa.

"Pemilu sudah selesai, kepada semua elemen masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh berita viral di media sosial yang belum jelas sumber dan kebenarannya" ujar orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek ini.
"Jika menemukan konten atau berita yang provokatif yang bisa berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas, saya minta melaporkan ke Bhabinkamtibmas, Polsek atau Polres untuk ditindaklanjuti," katanya.

Sementara itu, KH. Anwar Zahid dalam ceramahnya menekankan tentang keberagaman dan persatuan dalam bingkai NKRI.

Perbedaan daerah maupun warna kulit tidak selayaknya menjadikan perpecahan. Semua diperlakukan sama sebagai warga negara yang diikat dengan Bhinneka Tunggal Ika.

"Manusia di hadapan Allah SWT sama. Yang membedakan adalah kadar keimanan dan ketaqwaan," kata K.H. Anwar Zahid

"Mari kita belajar dari filosofi tangan, walaupun beda nama dan fungsi namun saling mengisi dan menutupi serta melengkapi satu sama lainnya. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019