Sejumlah tokoh muda di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menegaskan penolakan terhadap aksi kerusuhan seperti terjadi pada 22 Mei di Jakarta dan menyerukan gerakan cinta damai di seluruh negeri.

Suara-suara dukungan itu disampaikan sejumlah tokoh masyarakat dari jaringan NU serta komunitas medsos (warganet) di Trenggalek, seperti mantan Wakil Bupati Trenggalek periode 2006-2010, Mahsun Ismail dan Ketua Umum Informasi Seputar Trenggalek (IST) Bambang Puji Susilo, Selasa.

"Kami selaku masyarakat Trenggalek sangat mendukung, jika aparat kepolisian maupun TNI, bertindak tegas terhadap siapapun yang mencoba membuat kerusuhan di negara Indonesia," ucap Mahsun Ismail dikonfirmasi terkait langkah Polri dalam membeber dalang kerusuhan 22 Mei di Jakarta.

Ia tegas bicara mewakili masyarakat Trenggalek yang cinta damai dan mendukung keutuhan NKRI dalam bingkai demokrasi. 

Mereka juga menolak gerakan apapun yang mengarah terjadinya kerusuhan dan destabilitas keamanan nasional.

Mahsun mengatakan,  masyarakat Trenggalek sebagaimana rakyat Indonesia di berbagai daerah lain, tidak menghendaki ada hal-hal yang merusak apa yang sudah berlaku serta berjalan baik di negeri ini.

"Kami dukung TNI dan Polri untuk melaksanakan amanat Undang-undang Dasar (1945) dengan sebaik-baiknya dan setegas-tegasnya demi tetap menjaga keutuhan NKRI," katanya.

Bagi Mahsun, sebagaimana juga bagi masyarakat Trenggalek yang mayoritas Nahdliyyin, NKRI merupakan harga mati.

"Semua demi menjaga ketenteraman, kedaulatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.

Tak sekedar membuat pernyataan sikap. Mahsun yang ditokohkan oleh di daerahnya ini juga memastikan bahwa masyarakat di Trenggalek siap membantu aparat keamanan dalam mengamankan dan menjaga ketentraman negara dari rongrongan perusuh yang ingin menciptakan instabilitas politik dan keamanan negara.

"Terus ungkap dan tindak tegas setiap perusuh hingga ke akar-akarnya. Termasuk otak dan penyandang dana yang terlibat dalam peristiwa kerusuhan 22 Mei di Jakarta. Jangan sampai ini dibiarkan dan upaya makar itu kembali berulang," katanya.

Suara dukungan juga disampaikan Ketua IST Bambang Puji Susilo, yang aktif mendorong komunitas warganet untuk menggunakan media sosial secara cerdas.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Marilah kita hormati proses hukum selanjutnya dan juga menghormati terhadap kinerja penyelenggara pemilu.l, yaitu KPU dan Bawaslu yang selama ini sudah bekerja maksimal, bekerja baik dalam menyenggarakan pemilu. Jila ada hal-hal yang sekiranya ada unsur ketidakpuasan, maka bisa melanjutkan ke jalur hukum. Misalnya ke mahkamah konstitusi," katanya.

Bambang menegaskan dukungannya kepada Polri dan TNI.

"Kami atas nama seluruh komunitas 'netizen' (warganet) selalu mendukung Polri dan TNI untuk menindak tegas terhadap perusuh dan menolak kekerasan, serta mendukung Indonesia cinta dan damai. Kami menolak aksi kerusuhan dan kami cinta kedamaian," tegasnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019