Badan Nasional Narkotika Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (29/5) menggelar razia di Terminal Gayatri Tulungagung dengan memeriksa urine puluhan awak bus yang hendak berangkat maupun baru datang dari perjalanan lintaskota.
Acara yang dipusatkan di salah satu sisi gedung terminal itu diikuti tidak kurang dari 20 sopir dan kondektur bus.
Mereka datang setelah petugas polisi terminal atau dinas perhubungan menginforrmasikan akan adanya pemeriksaan urine dan wajib datang.
"Acara ini merupakan kegiatan gabungan antara BNN dengan rumkit (rumah sakit) dan jajaran terminal (dishub) dalam mengantisipasi kejadian kecelakaan lalu lintas selama arus mudik/balik Lebaran," kata Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Tulungagung Tri Arief Praharanto di Tulungagung.
Hasilnya, dari sopir dan kondektur bus yang menyerahkan sampel urine, tak satupun yang terindikasi mengonsumsi obat doping ataupun narkoba.
"Dan semoga saja sampai siang tidak ada. Terpenting kondisi dan stamina awak bus baik, dan tentunya tidak terpengaruh zat aditif yang mengandung psikotropika," ujarnya.
Jika pun sampai ditemukan kasus sejenis, lanjut Tri, BNN akan segera meminta untuk mengganti sopir yang terindikasi mengonsumsi narkoba untuk doping staminanya yang mungkin turun akibat faktor kelelahan.
Tri memastikan pemeriksaan urine secara berkala akan dilakukan BNN untuk mencegah penyalahgunaan narkotika untuk alasan peningkatan daya tahan dan stamina tubuh selama menghadapi jadwal padat arus mudik/balik Lebaran. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Acara yang dipusatkan di salah satu sisi gedung terminal itu diikuti tidak kurang dari 20 sopir dan kondektur bus.
Mereka datang setelah petugas polisi terminal atau dinas perhubungan menginforrmasikan akan adanya pemeriksaan urine dan wajib datang.
"Acara ini merupakan kegiatan gabungan antara BNN dengan rumkit (rumah sakit) dan jajaran terminal (dishub) dalam mengantisipasi kejadian kecelakaan lalu lintas selama arus mudik/balik Lebaran," kata Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Tulungagung Tri Arief Praharanto di Tulungagung.
Hasilnya, dari sopir dan kondektur bus yang menyerahkan sampel urine, tak satupun yang terindikasi mengonsumsi obat doping ataupun narkoba.
"Dan semoga saja sampai siang tidak ada. Terpenting kondisi dan stamina awak bus baik, dan tentunya tidak terpengaruh zat aditif yang mengandung psikotropika," ujarnya.
Jika pun sampai ditemukan kasus sejenis, lanjut Tri, BNN akan segera meminta untuk mengganti sopir yang terindikasi mengonsumsi narkoba untuk doping staminanya yang mungkin turun akibat faktor kelelahan.
Tri memastikan pemeriksaan urine secara berkala akan dilakukan BNN untuk mencegah penyalahgunaan narkotika untuk alasan peningkatan daya tahan dan stamina tubuh selama menghadapi jadwal padat arus mudik/balik Lebaran. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019