Kepolisian Daerah Jawa Timur menggagalkan keberangkatan tiga bus dari Malang, Kabupaten Madiun, dan Tulungagung yang memuat rombongan, diduga akan mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.
"Terkait dengan rencana beberapa masyarakat Jawa Timur yang akan berangkat ke Jakarta, sampai dengan sore hari ini ada satu yang bus yang sudah kami amankan di wilayah Malang. Kemudian ada dua bus lagi dari Madiun dan dari Tulungagung yang dibatalkan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda setempat, di Surabaya, Minggu malam.
Luki menyatakan, rombongan penumpang ketiga bus tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing. Pihaknya tidak menemukan benda-benda berbahaya, seperti senjata tajam dan sebagainya.
"Sampai saat ini masih belum kita temukan tapi memang hasil keterangan dari koordinator lapangan mereka memang akan berangkat ke Jakarta itu saja," ujar Luki.
Pihak kepolisian akan melakikan aksi "sweeping" terhadap rombongan-rombongan yang akan mengikuti aksi 22 Mei. Luki mengklaim, aksi tersebut pun sudah mendapat dukungan dari tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat di Jatim.
"Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama tokoh-tokoh masyarakat yang sudah men-support kami dari TNI dan Polri yang mana masyarakat Jawa Timur khususnya tokoh-tokoh agama mendukung kerja kami terkait dengan kegiatan ataupun isu yang berkembang yaitu masalah people power," tuturnya.
Luki mengimbau masyarakat Jatim untuk tidak berangkat ke Jakarta dalam rangka aksi 22 Mei. Dia mempersilahkan masyarakat Jatim melakukan aksi, tanpa harus ke Jakarta dan akan menyiapkan tempat di Surabaya, selama aksi yang digelar sesuai aturan yang.
"Kami akan kawal. Tapi tidak untuk ke Jakarta. Memang kita pahami bersama situasi dari media sosial ini sungguh luar biasa sehingga kami mengimbau untuk tidak berangkat ke Jakarta," ujar Luki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Terkait dengan rencana beberapa masyarakat Jawa Timur yang akan berangkat ke Jakarta, sampai dengan sore hari ini ada satu yang bus yang sudah kami amankan di wilayah Malang. Kemudian ada dua bus lagi dari Madiun dan dari Tulungagung yang dibatalkan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda setempat, di Surabaya, Minggu malam.
Luki menyatakan, rombongan penumpang ketiga bus tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing. Pihaknya tidak menemukan benda-benda berbahaya, seperti senjata tajam dan sebagainya.
"Sampai saat ini masih belum kita temukan tapi memang hasil keterangan dari koordinator lapangan mereka memang akan berangkat ke Jakarta itu saja," ujar Luki.
Pihak kepolisian akan melakikan aksi "sweeping" terhadap rombongan-rombongan yang akan mengikuti aksi 22 Mei. Luki mengklaim, aksi tersebut pun sudah mendapat dukungan dari tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat di Jatim.
"Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama tokoh-tokoh masyarakat yang sudah men-support kami dari TNI dan Polri yang mana masyarakat Jawa Timur khususnya tokoh-tokoh agama mendukung kerja kami terkait dengan kegiatan ataupun isu yang berkembang yaitu masalah people power," tuturnya.
Luki mengimbau masyarakat Jatim untuk tidak berangkat ke Jakarta dalam rangka aksi 22 Mei. Dia mempersilahkan masyarakat Jatim melakukan aksi, tanpa harus ke Jakarta dan akan menyiapkan tempat di Surabaya, selama aksi yang digelar sesuai aturan yang.
"Kami akan kawal. Tapi tidak untuk ke Jakarta. Memang kita pahami bersama situasi dari media sosial ini sungguh luar biasa sehingga kami mengimbau untuk tidak berangkat ke Jakarta," ujar Luki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019