PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk meraih kinerja terbaik sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mampu membangun ekonomi daerah berkelanjutan dari lembaga ekonomi nasional, Top Business, dengan penghargaan kategori Top BUMD of The Year 2019, Top BUMD Best All Criteria 2019, Top BUMD BPD 2019, dan TOP CEO BUMD 2019.
Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Selasa, menyatakan bersyukur atas apresiasi pihak swasta terhadap kinerja Bank Jatim.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus menunjukkan komitmennya dalam berperan serta meningkatkan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Ferdian juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemprov Jatim, khususnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang terus mendukung kinerja ekonomi Jatim tumbuh lebih baik.
"Kami berharap sinergi antara Bank Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur selanjutnya akan terus terjalin dengan baik demi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bank Jatim mampu menyisihkan sebanyak 162 peserta BUMD yang juga menjadi penilaian oleh tim TOP BUMD Award 2019.
Dewan Juri TOP BUMD Award 2019 yang diketuai Prof Dr Laode M Kamaluddin MSc MEng mengatakan, tujuan pemberian penghargaan untuk mendorong membangun ekonomi daerah dengan mempromosikan potensi sektor unggulan dari daerah masing-masing di seluruh Indonesia.
"Jadi, Kalau hanya berkinerja terbaik saja tetap tidak dapat menjadi BUMD of the year, namun BUMD tersebut harus relevan dengan tema TOP BUMD 2019," katanya.
Ia menjelaskan, secara berturut-turut tiga tahun, Bank Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur saling berdampingan dalam menerima penghargaan TOP BUMD Award, hal ini menunjukkan adanya relevansi antara kinerja perbankan dengan pembangunan ekonomi daerah Jawa Timur.
Sebelumnya, Bank Jatim di tahun 2018 mencatatkan pertumbuhan positif, dengan total aset sebesar Rp62,69 triliun (YoY 21,68 persen), dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp50,92 trilun (YoY 27,78 persen) yang didominasi dana murah dengan CASA 75,41 persen, kredit sebesar Rp33,89 triliun (YoY 6,74 persen) dan Laba sebelum pajak sebesar Rp1,75 triliun (YoY 7,13 persen).
Rasio keuangan Bank Jatim pada posisi Desember 2018 juga menunjukkan arah lebih baik dibandingkan tahun 2017, antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 17,75 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,37 persen, Return On Asset (ROA) 2,96 persen, dan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 69,45 persen.
Angka itu, menunjukkan Bank Jatim menjadi salah satu bank dengan efisiensi yang baik, sebab sebagai perusahan terbuka, saham Bank Jatim sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dengan market capitalization BJTM mencapai Rp10,33 triliun di akhir tahun 2018.
Untuk tahun 2019, Bank Jatim membagikan dividen sebesar Rp45,61 per lembar saham kepada pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Selasa, menyatakan bersyukur atas apresiasi pihak swasta terhadap kinerja Bank Jatim.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus menunjukkan komitmennya dalam berperan serta meningkatkan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Ferdian juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemprov Jatim, khususnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang terus mendukung kinerja ekonomi Jatim tumbuh lebih baik.
"Kami berharap sinergi antara Bank Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur selanjutnya akan terus terjalin dengan baik demi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bank Jatim mampu menyisihkan sebanyak 162 peserta BUMD yang juga menjadi penilaian oleh tim TOP BUMD Award 2019.
Dewan Juri TOP BUMD Award 2019 yang diketuai Prof Dr Laode M Kamaluddin MSc MEng mengatakan, tujuan pemberian penghargaan untuk mendorong membangun ekonomi daerah dengan mempromosikan potensi sektor unggulan dari daerah masing-masing di seluruh Indonesia.
"Jadi, Kalau hanya berkinerja terbaik saja tetap tidak dapat menjadi BUMD of the year, namun BUMD tersebut harus relevan dengan tema TOP BUMD 2019," katanya.
Ia menjelaskan, secara berturut-turut tiga tahun, Bank Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur saling berdampingan dalam menerima penghargaan TOP BUMD Award, hal ini menunjukkan adanya relevansi antara kinerja perbankan dengan pembangunan ekonomi daerah Jawa Timur.
Sebelumnya, Bank Jatim di tahun 2018 mencatatkan pertumbuhan positif, dengan total aset sebesar Rp62,69 triliun (YoY 21,68 persen), dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp50,92 trilun (YoY 27,78 persen) yang didominasi dana murah dengan CASA 75,41 persen, kredit sebesar Rp33,89 triliun (YoY 6,74 persen) dan Laba sebelum pajak sebesar Rp1,75 triliun (YoY 7,13 persen).
Rasio keuangan Bank Jatim pada posisi Desember 2018 juga menunjukkan arah lebih baik dibandingkan tahun 2017, antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 17,75 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,37 persen, Return On Asset (ROA) 2,96 persen, dan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 69,45 persen.
Angka itu, menunjukkan Bank Jatim menjadi salah satu bank dengan efisiensi yang baik, sebab sebagai perusahan terbuka, saham Bank Jatim sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dengan market capitalization BJTM mencapai Rp10,33 triliun di akhir tahun 2018.
Untuk tahun 2019, Bank Jatim membagikan dividen sebesar Rp45,61 per lembar saham kepada pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019