Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun berhasil meraih penghargaan atas prestasi kinerja tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang berdasar pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun anggaran 2017.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan diterima Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) tahun 2019 yang diselenggarakan di Stadion Diponegoro Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/4).
Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, Jumat mengatakan, penghargaan merupakan wujud kerja nyata dan kerja bersama seluruh pihak, demikian juga partisipasi masyarakat. Sebab, jalannya pemerintahan yang baik tak bisa lepas dari warganya.
"Penghargaan ini merupakan satu refleksi perjalanan pemerintah daerah. Alhamdulillah, kita kembali mendapatkan apresiasi dari Kemendagri terkait jalannya pemerintahan yang dinilai berbasis kinerja tertinggi" ujar Wali Kota Sugeng.
Meski penghargaan tersebut nyaris setiap tahun didapat Kota Madiun, ia meminta agar semua pihak tidak kelewat puas. Sebaliknya, kerja keras yang baik tersebut wajib terus ditingkatkan.
Sugeng menjelaskan penghargaan tersebut didapat dari satu perjalanan panjang. Dimulai dari musrenbang di tingkat kelurahan, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), hingga tingkat kota serta pelaksanaannya hingga tahun anggaran berakhir.
Pemerintahan, lanjutnya, tentu tidak dapat berjalan sendiri. Namun, membutuhkan peran serta semua pihak termasuk masyarakat. Karenanya, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat. Ia menilai sinergitas yang sudah baik tersebut wajib terus ditingkatkan.
"Jangan hanya berhenti sampai disini. Apa yang sudah baik wajib dipertahankan dan ditingkatkan," pesannya untuk kinerja selanjutnya.
Sugeng berharap semangat kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Madiun bukan semata untuk mendapatkan penghargaan. Namun, kinerja yang baik tersebut harus menjadi budaya.
Artinya, tanpa adanya penghargaan, kinerja Pemkot Madiun wajib terus baik dari tahun ke tahun. Tujuannya, demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
"Penghargaan hanya sebagai bonus. Semangat melayani berbasis kinerja ini harus menjadi budaya sehari-hari," kata Sugeng yang segera purna dari tugas kepala daerah ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan diterima Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) tahun 2019 yang diselenggarakan di Stadion Diponegoro Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/4).
Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, Jumat mengatakan, penghargaan merupakan wujud kerja nyata dan kerja bersama seluruh pihak, demikian juga partisipasi masyarakat. Sebab, jalannya pemerintahan yang baik tak bisa lepas dari warganya.
"Penghargaan ini merupakan satu refleksi perjalanan pemerintah daerah. Alhamdulillah, kita kembali mendapatkan apresiasi dari Kemendagri terkait jalannya pemerintahan yang dinilai berbasis kinerja tertinggi" ujar Wali Kota Sugeng.
Meski penghargaan tersebut nyaris setiap tahun didapat Kota Madiun, ia meminta agar semua pihak tidak kelewat puas. Sebaliknya, kerja keras yang baik tersebut wajib terus ditingkatkan.
Sugeng menjelaskan penghargaan tersebut didapat dari satu perjalanan panjang. Dimulai dari musrenbang di tingkat kelurahan, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), hingga tingkat kota serta pelaksanaannya hingga tahun anggaran berakhir.
Pemerintahan, lanjutnya, tentu tidak dapat berjalan sendiri. Namun, membutuhkan peran serta semua pihak termasuk masyarakat. Karenanya, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat. Ia menilai sinergitas yang sudah baik tersebut wajib terus ditingkatkan.
"Jangan hanya berhenti sampai disini. Apa yang sudah baik wajib dipertahankan dan ditingkatkan," pesannya untuk kinerja selanjutnya.
Sugeng berharap semangat kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Madiun bukan semata untuk mendapatkan penghargaan. Namun, kinerja yang baik tersebut harus menjadi budaya.
Artinya, tanpa adanya penghargaan, kinerja Pemkot Madiun wajib terus baik dari tahun ke tahun. Tujuannya, demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
"Penghargaan hanya sebagai bonus. Semangat melayani berbasis kinerja ini harus menjadi budaya sehari-hari," kata Sugeng yang segera purna dari tugas kepala daerah ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019