Komisioner KPU Jember Ahmad Hanafi mengatakan pergeseran logistik pemilu di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai rawan sudah tuntas, Selasa sore, karena faktor geografis dan akses medan sulit yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Hari ini pergeseran logistik pemilu dari kecamatan ke desa, namun hanya transit sebentar di desa/kelurahan dan langsung didistribusikan ke TPS hingga malam ini. Namun, untuk sejumlah TPS yang lokasinya jauh dan medannya sulit sudah diprioritaskan lebih awal," katanya di Kantor KPU Jember.

Menurutnya, ada beberapa TPS yang mendapatkan logistik pemilu lebih awal pada Senin (15/4), karena kondisi geografis dan akses jalan yang sulit ditempuh dengan kendaraan roda empat, seperti di kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang masuk wilayah Desa Andonrejo, Kecamatan Tempurejo.

Kemudian, TPS di Dusun Ungkalan, Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, TPS di kawasan perbatasan Jember-Probolinggo, dan TPS di Desa Baban Silosanen, Kecamatan Silo.

"Petugas panitia pemungutan suara (PPS) tentu sudah memiliki pengalaman dalam mendistribusikan ke sejumlah TPS yang dinilai rawan dari segi geografis, sehingga mereka akan memprioritaskan distribusi logistik ke TPS yang sulit dijangkau lebih dulu," ucapnya.

Di kawasan Taman Nasional Meru Betiri terdapat enam TPS dan salah satunya di TPS 20 harus menggunakan empat ekor kuda untuk mengirim logistik tersebut, karena medan yang cukup sulit dan menanjak.

Distribusi logistik di empat TPS Dusun Ungkalan, Desa Sabrang, harus menggunakan kendaraan roda dua, karena melintasi jembatan gantung di atas sungai dan sesampainya di tepi jembatan harus dilanjutkan dengan menggunakan alat transportasi tradisional yang ditarik oleh dua ekor sapi yang dikenal dengan pegon atau pedati.

"Untuk distribusi logistik pemilu di empat TPS di Dusun Ungkalan dilakukan pada Selasa pagi dan pendistribusian berjalan lancar, sehingga seluruh logistik sudah siap di masing-masing TPS di sana," ujarnya.

Sementara distribusi logistik di TPS 38 Desa Curahdami, Kecamatan Sukoarambi, juga harus mendapat perlakuan ekstra, karena harus menggunakan mobil offroad di kawasan perbukitan yang penuh bebatuan dan lumpur dengan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Hanafi menjelaskan, sejumlah komisioner KPU juga melakukan pemantauan ke sejumlah TPS, namun sejauh ini belum ada kendala atau laporan dari KPPS terkait dengan persoalan distribusi logistik.

Berdasarkan data Polres Jember tercatat sebanyak 12 TPS yang dinilai rawan, karena faktor geografis dan bukan rawan konflik. TPS tersebut mendapat pengawalan dan pengamanan yang ekstra, karena lokasinya yang sulit dijangkau oleh kendaraan roda empat.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019