Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut dua terduga pelaku kasus pembunuhan guru honorer, Budi Hartanto (28) dengan cara mutilasi dan mayatnya dimasukkan dalam koper di Desa Karanggondang, Blitar, diduga merupakan teman dekat korban.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Minggu, mengatakan, dua terduga pelaku yang masih dalam pengejaran diduga kuat teman dekat korban.
"Yang jelas dalam lingkungan sekitar mereka. Mereka saling kenal," ujar Barung.
Polisi menyatakan telah mengantongi identitas dua terduga pelaku. Meski begitu, Barung mengakui polisi kesulitan menangkap mereka, karena keduanya masih terus bergerak melarikan diri.
"Kita sudah mengejar dua orang, karena diberitakan akhirnya berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Tadi pagi penyidik di lapangan menyampaikan ada perpindahan," kata Barung.
Maka dari itu, Barung tidak bisa merinci identitas terduga pelaku dan meminta awak media bersabar agar anggota di lapangan segera bisa menangkapnya.
"Ada hal yang belum bisa kami sampaikan ke media. Yang kita cari manusia bukan benda statis ini adalah dinamis mobilitas tinggi. Ada hal yang tidak kami publikasikan dulu," ucapnya.
Polisi telah memeriksa 16 saksi. Semua saksi berasal dari dua wilayah yaitu Kediri, kota asal korban mutilasi, dan Kota Blitar, tempat mayat korban ditemukan. Saat ini pencarian pun lebih difokuskan di Kediri.
Sebelumnya warga Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di antara semak-semak dekat sungai, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4). Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di desa sekitar.
Saat ditemukan, di dalam koper terdapat sesosok mayat yang tidak memakai kain sehelai pun. Mayat tersebut ditemukan tanpa kepala, yang hingga kini potongan tubuh korban belum juga ditemukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Minggu, mengatakan, dua terduga pelaku yang masih dalam pengejaran diduga kuat teman dekat korban.
"Yang jelas dalam lingkungan sekitar mereka. Mereka saling kenal," ujar Barung.
Polisi menyatakan telah mengantongi identitas dua terduga pelaku. Meski begitu, Barung mengakui polisi kesulitan menangkap mereka, karena keduanya masih terus bergerak melarikan diri.
"Kita sudah mengejar dua orang, karena diberitakan akhirnya berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Tadi pagi penyidik di lapangan menyampaikan ada perpindahan," kata Barung.
Maka dari itu, Barung tidak bisa merinci identitas terduga pelaku dan meminta awak media bersabar agar anggota di lapangan segera bisa menangkapnya.
"Ada hal yang belum bisa kami sampaikan ke media. Yang kita cari manusia bukan benda statis ini adalah dinamis mobilitas tinggi. Ada hal yang tidak kami publikasikan dulu," ucapnya.
Polisi telah memeriksa 16 saksi. Semua saksi berasal dari dua wilayah yaitu Kediri, kota asal korban mutilasi, dan Kota Blitar, tempat mayat korban ditemukan. Saat ini pencarian pun lebih difokuskan di Kediri.
Sebelumnya warga Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di antara semak-semak dekat sungai, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4). Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di desa sekitar.
Saat ditemukan, di dalam koper terdapat sesosok mayat yang tidak memakai kain sehelai pun. Mayat tersebut ditemukan tanpa kepala, yang hingga kini potongan tubuh korban belum juga ditemukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019