PT PLN menargetkan 5.000 kepala keluarga (KK) di Pulau Madura, Jawa Timur, dapat menikmati aliran listrik pada 30 April 2019 melalui program sambung listrik gratis.
"Dalam program ini warga memperoleh penyambungan listrik daya 450 VA secara gratis. Daya ini cukup untuk menyalakan televisi, penanak nasi, lampu dan berbagai elektronik lainnya," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir saat mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan simbolisasi penyalaan sambung listrik gratis untuk warga Kalianget, Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (6/4).
Sofyan mengatakan dari target 5.000 KK itu masih terealisasi 1.843 KK di Pulau Madura. Dengan rincian di Kabupaten Pamekasan masih 80 sambungan listrik gratis dari target 700.
Di Kabupaten Sampang terealisasi 1.560 dari target 1.600 KK, Kabupaten Sumenep terealisasi 112 dari target 2.100 KK. Sementara Bangkalan masih 91 dari target 500 KK.
Meski begitu, Sofyan optimistis target itu akan terealisasi mengingat program sambungan listrik gratis bagi rumah tangga tidak mampu di Jatim telah mencapai 93 persen.
"Sampai saat ini sudah 93 persen di Jatim. Bulan Desember 2018 program ini sudah mencapai 86 persen. Kami harapkan bisa naik ke 96 persen sampai akhir tahun," tuturnya.
Sementara secara nasional program ini sudah mencapai 93,6 persen. PLN mempunyai target 99 persen sampai akhir tahun.
"Jika diinventarisasi ada 1,5 juta KK yang harus disambung listrik. 600 KK bisa membayar sendiri, namun hampir 1,2 juta harus dibantu. Ini kebijakan CSR untuk membantu," ucapnya.
Program sambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu, lanjut Sofyan merupakan wujud nyata komitmen PLN agar listrik dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
Melalui program sambung listrik gratis ini, warga dapat menikmati listrik langsung dari PLN. Warga dapat melakukan penghematan untuk pengeluaran setiap bulannya. Program ini pun diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi warga.
"Pemasangan listrik gratis ini tentunya meringankan warga yang sebelumnya ketika masih nyantol mereka harus membayar Rp40 ribu–Rp50 ribu untuk tiga bola lampu saja, tapi sekarang dengan pasang listrik sendiri warga cukup membayar Rp20 ribu-Rp30 ribu untuk lampu dan peralatan listrik lainnya tanpa takut 'ngejepret' (putus listrik)" ujar Sofyan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dalam program ini warga memperoleh penyambungan listrik daya 450 VA secara gratis. Daya ini cukup untuk menyalakan televisi, penanak nasi, lampu dan berbagai elektronik lainnya," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir saat mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan simbolisasi penyalaan sambung listrik gratis untuk warga Kalianget, Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (6/4).
Sofyan mengatakan dari target 5.000 KK itu masih terealisasi 1.843 KK di Pulau Madura. Dengan rincian di Kabupaten Pamekasan masih 80 sambungan listrik gratis dari target 700.
Di Kabupaten Sampang terealisasi 1.560 dari target 1.600 KK, Kabupaten Sumenep terealisasi 112 dari target 2.100 KK. Sementara Bangkalan masih 91 dari target 500 KK.
Meski begitu, Sofyan optimistis target itu akan terealisasi mengingat program sambungan listrik gratis bagi rumah tangga tidak mampu di Jatim telah mencapai 93 persen.
"Sampai saat ini sudah 93 persen di Jatim. Bulan Desember 2018 program ini sudah mencapai 86 persen. Kami harapkan bisa naik ke 96 persen sampai akhir tahun," tuturnya.
Sementara secara nasional program ini sudah mencapai 93,6 persen. PLN mempunyai target 99 persen sampai akhir tahun.
"Jika diinventarisasi ada 1,5 juta KK yang harus disambung listrik. 600 KK bisa membayar sendiri, namun hampir 1,2 juta harus dibantu. Ini kebijakan CSR untuk membantu," ucapnya.
Program sambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu, lanjut Sofyan merupakan wujud nyata komitmen PLN agar listrik dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
Melalui program sambung listrik gratis ini, warga dapat menikmati listrik langsung dari PLN. Warga dapat melakukan penghematan untuk pengeluaran setiap bulannya. Program ini pun diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi warga.
"Pemasangan listrik gratis ini tentunya meringankan warga yang sebelumnya ketika masih nyantol mereka harus membayar Rp40 ribu–Rp50 ribu untuk tiga bola lampu saja, tapi sekarang dengan pasang listrik sendiri warga cukup membayar Rp20 ribu-Rp30 ribu untuk lampu dan peralatan listrik lainnya tanpa takut 'ngejepret' (putus listrik)" ujar Sofyan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019