Bupati Situbondo Dadang Wigiarto meluncurkan Ekowisata Kampung Blekok, sebuah objek wisata baru yang dikelola langsung kelompok sadar wisata (pokdarwis) binaan Dinas Lingkungan Hidup Situbondo.

"Oleh karena itu, kepada semua elemen masyarakat diharapkan turut mengawasi serta memelihara destinasi wisata ini, jangan sampai ketika kita 'launching' ribuan burung blekok tidak bersarang di sini lagi," kata Dadang usai peluncuran Ekowisata Kampung Blekok di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu.

Menurut ia, destinasi wisata hamparan hutan bakau yang menjadi rumah ribuan burung blekok (sejenis burung bangau) itu diyakini bakal dikunjungi wisatawan yang sangat pesat, baik domestik maupun mancanegara.

Ekowisata Kampung Blekok merupakan tempat bersarangnya burung blekok yang bisa mendapatkan tempat aman dan mudah mencari makan.

"Kawasan Kampung Blekok ini perlu terus dilestarikan dan dikembangkan. Diharapkan dengan adanya wisata Kampung Blekok bisa menjadi tempat wisata bagi warga lokal dan asing hingga menambah pendapatan asli daerah," ujarnya.

Untuk mengembangkan dan mempromosikan wisata edukasi itu, lanjut Dadang, pertama kali pemerintah daerah bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jatim.

"Pada hari ini, Asita Jatim hadir dan membawa puluhan tamu-tamu dari luar negeri, dan tampaknya mereka ingin berlama-lama di Situbondo, setelah mengetahui salah satu objek wisata di Situbondo" ucapnya.

Bupati dua periode ini menyebutkan, di Kabupaten Situbondo terdapat 13 destinasi wisata yang siap dikunjungi, seperti wisata Kampung Kerapu, Kampung Blekok, Puncak Rengganis yang merupakan wisata alam pegunungan di Gunung Argopuro.

"Kami berharap ini berkelanjutan dengan terus memperbesar area partisipasi publik melalui komunitas-komunitas serta membangun jaringan dalam rangka promosi wisata, dan memperkuat sosial budaya dan agama di lingkungan pariwisata," paparnya.

Ketua DPD Asita Jawa Timur Arifudinsyah mengatakan bahwa Ekowisata Kampung Blekok layak jual kepada wisatawan.

"Promosi merupakan peran paling besar dalam pariwisata. Promosi di sini (Ekowisata Kampung Blekok) masuk dalam promosi dunia, bukan kelas lokal lagi," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo Kholil menambahkan, apabila terdapat burung blekok sakit disediakan tempat penangkaran dan diberi perawatan secara khusus, hingga selanjutnya setelah pulih dilepasliarkan kembali ke habitatnya agar bisa berkembang biak dengan baik.

"Pengelolaan objek wisata berwawasan lingkungan dan mengutamakan aspek konservasi alam ini dikelola langsung pokdarwis dan terus mendapat pembinaan dan pendampingan dari kami," katanya.

Dalam pantauan, peluncuran Ekowisata Kampung Blekok ini ditandai dengan pelepasan burung blekok oleh Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dan Wakil Bupati Yoyok Mulyadi, serta Forkopimda setempat.

Video Oleh Novi Husdinariyanto
 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019