Kemasan produk yang representatif dinilai menjadi faktor utama yang menentukan bagi UKM untuk sukses dalam memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan usahanya.

Direktur Utama LLP-KUKM pengelola Smesco Indonesia Emilia Suhaimi di Jakarta, Kamis, mengatakan kemasan produk yang baik dari sisi bentuk dan desain dapat meningkatkan nilai jual suatu produk.

"Smesco Indonesia selama ini membina UKM agar mendapat pengetahuan lebih mengenai kemasan produk yang baik dan dapat diaplikasikan pada masing-masing produk UKM yang mereka hasilkan," tutur Emilia.

Tahun ini kegiatan pembinaan tersebut dilakukan di berbagai daerah di Indonesia salah satunya di Mamuju, Sulawesi Barat.

Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) secara khusus menggelar kegiatan temu mitra KUKM produk unggulan daerah dengan fokus materi mengenai kemasan untuk meningkatkan nilai jual produk.

"Temu mitra ini menghadirkan 40 peserta UKM lokal. Sedangkan narasumber, yakni Darningsih yang punya keahlian di bidang pengemasan produk," ucapnya.

Temu mitra KUKM produk unggulan daerah juga merupakan rangkaian kegiatan dari sinergi program yang melibatkan Kementerian Koperasi dan UKM, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta Tim Penggerak PKK.

Kegiatan sinergi program yang dilaksanakan pada 18-20 Maret 2019 itu meliputi pelatihan oleh Kemenkop dan UKM dengan target peserta sebanyak 440 pelaku usaha, yang terdiri atas Penyuluhan Perkoperasian Usaha Bersama Pra-Koperasi sebanyak 50 peserta serta Konsultasi dan Pemberkasan sertifikasi Hak Cipta Produk KUKM sebanyak 50 peserta.

Selain itu, ada kegiatan Pelatihan Kewirausahaan yang diikuti sebanyak 40 peserta, Pelatihan Vocation Keterampilan Teknis bagi SDM KUKM sebanyak 30 peserta, Pelatihan Perkoperasian sebanyak 30 peserta, Temu mitra KUKM Produk Unggulan Daerah sebanyak 40 peserta, dan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Dana Bergulir sebanyak 200 peserta.

Selain itu, juga ada Penerima Bantuan Program Kementerian Koperasi dan UKM berupa Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat dari Deputi Pembiayaan sebanyak 3 orang, Bantuan Modal Usaha untuk UMK Pasca Bencana dari Deputi Restrukturisasi sebanyak 6 orang, Program Bantuan Wirausaha Pemula dari Deputi Pembiayaan sebanyak 3 orang, Penyerahan sertifikat hak cipta dari Deputi Propasar sebanyak 2 orang.

"Kami menyambut baik penyelenggaraan kegiatan sinergi ini dalam upaya meningkatkan wawasan UMKM dan perajin agar lebih berdaya saing," ujar Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla.

Mufidah mengatakan Dekranas sebagai mitra pemerintah telah melakukan berbagai program dan kegiatan dalam membina dan mengembangkan UKM kerajinan di seluruh wilayah nusantara.

Dalam hal ini Dekranas selalu bersinergi dengan kementerian terkait dan Dekranasda dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan dan pengembangan UKM kerajinan.

Dekranas memandang sangat penting untuk melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM di Sulbar ini mengingat banyak potensi yang dapat dikembangkan di provinsi tersebut seperti tenun, kerajinan kayu, dan lain-lain.

"Dalam kaitan ini, saya sangat mengharapkan agar peran Dekranasda Provinsi Sulawesi Barat terus ditingkatkan dalam rangka mengetahui dan menggali potensi produk kerajinan yang dapat dikembangkan kemudian dilanjutkan dengan memotivasi para perajin untuk dapat menghasilkan produk-produk kerajinan yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi," katanya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan pelatihan-pelatihan khususnya di bidang desain.

Menurut Mufidah, peningkatan kreativitas dan inovasi desain perlu dilakukan, namun tetap mempertahankan identitas tradisional agar nuansa warisan budaya tetap harmoni dengan kekinian, sehingga produk kerajinan menjadi produk yang sangat diminati dan memiliki daya saing tinggi di pasar global.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ini untuk perkuatan sinergi program bersama antara Kemenkop dan UKM, Dekranas dan Tim Penggerak PKK, yakni untuk memberikan pembekalan tentang perkoperasian, kewirausahaan, akses modal dan pemasaran kepada para pelaku usaha untuk UMKM.

Ia berharap para perajin Tenun Mandar Mamasa dan Sekomandi dapat mengangkat produk unggulan dan kearifan lokal Mamuju.

"Semoga sinergi program Kementerian Koperasi dan UKM dan Dekranas di Provinsi Sulawesi Barat ini dapat memberikan manfaat bagi para pelaku usaha di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat," tambah Bintang.

Di samping pelaksanaan kegiatan pelatihan, juga dilakukan peninjauan ke 15 stand/booth UKM yang ada di pameran mini UKM perajin se-Provinsi Sulbar oleh Mufidah JK bersama rombongan.

Produk yang dipamerkan antara lain kain tenun lokal khas Provinsi Sulbar (Tenun Sutra Mandar, Tenun Sekomandi, dan Tenun Sambu Mamasa), olahan pangan, dan kerajinan.

Selain itu, Kemenkop UKM bersama Dekranas dan Tim Penggerak PKK juga bersinergi menggelar bakti sosial di daerah yang terdampak bencana banjir, yaknj Kelurahan Bebanga Dusun Kampung Baru dan Dusun Makkarma.(*)

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019