Pelaksana tugas Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengevaluasi penanganan pascabencana banjir yang sempat melanda puluhan desa di 10 kecamatan daerah itu, sepekan terakhir, saat kegiatan "coffee morning" di Gedung Bhawarasa, Trenggalek, Jumat. 

Tampil dengan pakaian casual, Nur Arifin atau Mas Ipin berdialog serius dengan jajarannya membahas berbagai hal dalam pola penanganan pascabencana.

"Kami ingin mendengar langsung tindakan tanggap darurat yang sudah dilakukan masing-masing OPD agar bisa dievaluasi mana yang masih perlu ditingkatkan dan mana yang mesti dipertahankan," katanya membuka pembicaraan.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Trenggalek Ratna Sulistyowati yang mendapat kesempatan pertama memberi paparan menyampaikan seluruh kegiatan distribusi makanan jadi dan bahan makanan pada H+1 bencana hingga terakhir distribusi pada Rabu (13/3).

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek Sugito Teguh melaporkan, jajarannya telah membentuk tim untuk penanganan pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak.

Gerakan pengurasan sumur-sumur warga yang tercemar akibat banjir juga dilakukan sembari memastikan ketersediaan air bersih dan tidak tercemar pascabencana.

Sedangkan untuk penanganan beberapa infrastruktur yang rusak akibat bencana, Dinas PUPR telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti  Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Besar wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

Kedua lembaga di bawah naungan Kementerian PU itu dilibatkan karena sebagian infrastruktur yang rusak menjadi kewenangan dua balai tersebut.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019