Mantan kepala kejaksaan tinggi Jawa Timur Maruli Hutagalung menilai maraknya narkoba semakin mengkhawatirkan dengan terseretnya politikus Partai Demokrat Andi Arief sehingga harus terlibat masalah hukum.
“Andi Arief yang dulu dikenal sebagai aktivis idealis sampai terjerat narkoba dan ini bukti bagaimana narkoba sudah sangat mengkhawatirkan,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Ia mengaku prihatin dengan dugaan kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan seorang Andi Arief beberapa waktu lalu.
Menurut dia, narkoba sudah seperti korupsi yang merajalela dan butuh sikap tegas untuk memberantasnya.
Di sisi lain, Maruli yang saat ini berstatus politikus Partai NasDem itu meminta jangan ada pihak yang mempolitisasi kasus Andi Arief, bahkan terkesan menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam upaya pemberantasan narkoba.
Daripada mencari “kambing hitam”, kata dia, pihak yang malah menyalahkan pemerintah disarankan mendukung suksesnya gerakan pemberantasan narkoba.
”Justru kalau merasa temannya jadi korban pengguna maka ayo bareng-bareng kita hajar para pengedar,” ujar calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo tersebut.
Selain itu, Maruli menyoroti pentingnya revisi UU 35/2009 tentang Narkotika, antara lain terkait peningkatan hukuman bagi pengedar dan produsen narkoba, percepatan eksekusi mati bandar hingga pemiskinan bandar.
”Yang merusak banyak orang ya para bandar. Mereka menikmati uang dari merusak masa depan orang. Perberat hukumannya. Kalau perlu dilipatgandakan sampai pada tingkatan tertentu dengan hukuman mati,” katanya dan berjanji membantu upaya pemberantasan lebih tegas jika terpilih di Pemilu mendatang.
Sebelumnya pada Minggu (3/3), penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menangkap Andi Arief di salah satu hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat, terkait dugaan penyalahgunaan narkoba.
Andi Arief diduga menggunakan narkotika jenis sabu-sabu sebelum dilakukan penggerebekan oleh kepolisian. Pada penggerebekan itu, polisi dibantu pihak hotel juga membongkar kloset untuk mencari barang bukti alat hisap sabu-sabu (bong). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019