Telur ayam ras menjadi salah satu komoditas yang memberikan andil terbesar menyumbangkan deflasi bulan Februari 2019 di Kota Madiun, Jawa Timur, yang mencapai sebesar 0,10 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 132,40 persen.

"Selain telur ayam ras, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi yakni bawang merah, daging ayam ras, bensin, cabai rawit, tarif KA, angkutan antarkota, kubis, wortel, dan cabai merah," ujar Kepala Badan Pusat Statitistik (BPS) Kota Madiun Firman Bastian di Kantor BPS Kota Madiun, Senin.

Menurut dia, deflasi yang terjadi di Kota Madiun tersebut disebabkan karena berbagai faktor. Di antaranya karena ketersediaan komoditas bahan makanan yang melimpah di pasaran, sehingga harga menjadi turun.

"Deflasi itu stoknya atau ketersediaan barang melimpah tapi permintaan menurun sehingga terjadi penurunan harga. Bisa juga karena Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun sudah memantau dan mengatur strategi dari awal tahun agar tidak terjadi kenaikan harga komoditas yang signifikan," kata Firman.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kota Madiun adalah beras, bawang putih, pepaya, sepeda motor, tomat sayur, rokok kretek, obat dengan resep, mie kering instan, susu untuk balita, dan anggur.

"Komoditas-komoditas tersebut menjadi penekan deflasi atau penyumbang inflasi karena harganya naik," kata dia.

Firman menambahkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga di antaranya mengalami deflasi dan empat lainnya inflasi. Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah bahan makanan; pendidikan, rekreasi, dan olahraga; serta kelompok trasportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi antara lain, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok sandang; dan kelompok kesehatan.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, lanjut Firman, semua kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,42 persen; diikuti oleh Kabupaten Sumenep dengan deflasi sebesar 0,37 persen; Kabupaten Jember dengan deflasi sebesar 0,16 persen.

Kemudian Kota Probolinggo deflasi sebesar 0,14 persen; Kota Surabaya deflasi sebesar 0,13 persen; Kota Madiun deflasi sebesar 0,10 persen; sedangkan Kabupaten Banyuwangi dan Kota Kediri deflasi sebesar 0,08 persen. Pada bulan ini, Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dan nasional mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019