Pamekasan (Antaranews Jatim) - Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal dan Informal pada Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Pamekasan Sujud menyatakan, jumlah buta huruf di wilayah itu setiap tahunnya cenderung turun, dari sekitar 17 ribu pada tahun 2017 menjadi 16 ribu jiwa pada tahun berikutnya.
"Ada penurunan sebanyak 1.000 jiwa dari kurun waktu 2017 hingga 2018," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Tahun ini, Disdik Pamekasan menargetkan sebanyak 1.000 orang, sehingga warga Pamekasan yang masih buta huruf hingga akhir 2019 nantinya tinggal 15 ribu orang.
Ia menjelaskan, pemberantasan buta huruf itu dilakukan melalui program keangsaraan fungsional (KF).
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut. Target utama kami untuk mengentaskan buta huruf masih di daerah Pantura. Dan yang paling banyak ada di Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean," ungkapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Moh Sahur Abadi meminta agar ke depan, Pemkab Pamekasan lebih serius dalam menekan angka buta huruf di wilayah itu.
"Kami dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) siap membantu warga apabila memang dibutuhkan," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, pada 2014, jumlah warga di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang terdapat buta huruf sebanyak 33.326 orang, tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu.
Warga Pamekasan yang terdata buta huruf itu antara umur 15 hingga 90 tahun, dan mereka adalah warga yang putus sekolah, bahkan sebagian di antaranya tidak pernah menempuh pendidikan formal sama sekali.
Dari jumlah warga buta huruf sebanyak 33.326 orang ini, sekitar 75 persen di antaranya masih dalam usia produktif, sedangkan 25 persen sisanya sudah masuk dalam kategori lanjut usia.
Sementara itu, dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan, jumlah warga buta huruf terbanyak di Kecamatan Batumarmar sebanyak 12.614 orang, lalu Kecamatan Pasean sebanyak 6.040 orang, dan yang ketiga ialah warga Kecamatan Waru, yakni sebanyak 5.233 orang.
Sedangkan yang paling sedikit ialah Kecamatan Galis, yakni sebanyak 613 orang, lalu Kecamatan Pakong sebanyak 624 orang dan ketiga Kecamatan Pademawu sebanyak 696 orang.
Program pemberantasan buta huruf oleh pemerintah melalui dinas pendidikan di Kabupaten Pamekasan ini melibatkan sekitar 40 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKPM), pondok pesantren, organisasi sosial dan organisasi keagamaan di Pamekasan, serta ibu-ibu PKK di lingkungan Pemkab Pamekasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ada penurunan sebanyak 1.000 jiwa dari kurun waktu 2017 hingga 2018," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Tahun ini, Disdik Pamekasan menargetkan sebanyak 1.000 orang, sehingga warga Pamekasan yang masih buta huruf hingga akhir 2019 nantinya tinggal 15 ribu orang.
Ia menjelaskan, pemberantasan buta huruf itu dilakukan melalui program keangsaraan fungsional (KF).
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut. Target utama kami untuk mengentaskan buta huruf masih di daerah Pantura. Dan yang paling banyak ada di Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean," ungkapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Moh Sahur Abadi meminta agar ke depan, Pemkab Pamekasan lebih serius dalam menekan angka buta huruf di wilayah itu.
"Kami dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) siap membantu warga apabila memang dibutuhkan," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, pada 2014, jumlah warga di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang terdapat buta huruf sebanyak 33.326 orang, tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu.
Warga Pamekasan yang terdata buta huruf itu antara umur 15 hingga 90 tahun, dan mereka adalah warga yang putus sekolah, bahkan sebagian di antaranya tidak pernah menempuh pendidikan formal sama sekali.
Dari jumlah warga buta huruf sebanyak 33.326 orang ini, sekitar 75 persen di antaranya masih dalam usia produktif, sedangkan 25 persen sisanya sudah masuk dalam kategori lanjut usia.
Sementara itu, dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan, jumlah warga buta huruf terbanyak di Kecamatan Batumarmar sebanyak 12.614 orang, lalu Kecamatan Pasean sebanyak 6.040 orang, dan yang ketiga ialah warga Kecamatan Waru, yakni sebanyak 5.233 orang.
Sedangkan yang paling sedikit ialah Kecamatan Galis, yakni sebanyak 613 orang, lalu Kecamatan Pakong sebanyak 624 orang dan ketiga Kecamatan Pademawu sebanyak 696 orang.
Program pemberantasan buta huruf oleh pemerintah melalui dinas pendidikan di Kabupaten Pamekasan ini melibatkan sekitar 40 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKPM), pondok pesantren, organisasi sosial dan organisasi keagamaan di Pamekasan, serta ibu-ibu PKK di lingkungan Pemkab Pamekasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019