Surabaya (Antaranews Jatim) - Pengurus Kota Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Surabaya menginstruksikan kepada para atlet basket di bawah ruangannya agar memiliki perlindungan ketenagakerjaan supaya mereka terlindungi saat bertanding.

Ketua Umum Pengkot Perbasi Kota Surabaya Evi Ekawati, Senin mengatakan, dengan perlindungan itu maka para atlet tidak perlu khawatir lagi kalau cidera dan harus mendapatkan perawatan saat bertanding.

"Hal ini berkaca pada pengalaman pribadi saya, yakni anak saya yang harus mengalami cidera kaki dan harus mendapatkan perawatan yang jumlahnya cukup banyak," ujarnya di Surabaya.

Ia mengatakan, berawaldari pengalaman itulah dirinya merasa terketuk dan prihatin kalau ada atlet yang cidera dan harus mendapatkan perawatan dengan harga yang mahal.

"Saya kira dengan kurang 16.800 rupiah tidak begitu mahal dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan dari perlindungan itu," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini sudah ada puluhan atlet basket yang sudah terlindungi terutama bagi mereka yang akan bertanding dalam sebuah turnamen.

"Seperti turnamen piala Wali Kota Surabaya dalam waktu dekat ini para atletnya sudah harus terlindungi," katanya.

Ia mengatakan, di Surabaya sendiri ada 55 klub basket yang terdaftar dengan rata-rata setiap klub memiliki sekitar 200 an pemain basket.

"Jadi bisa dihitung sendiri berapa potensinya dan mereka harus terlindungi sebelum bertanding," katanya.

Sementara itu, Roby Airlangga selaku Account Representatif Khusus BPJS Ketenagakerjaan Darmo mengatakan pihaknya siap untuk melakukan sosialisasi kepada para atlet terkait dengan perlindungan ini.

"Saat ini sudah ada sekitar 86 atlet basket yang sudah terlindungi dua program yaitu jaminan kecelakaan kerja dan juga jaminan kematian," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019