Trenggalek (Antaranews Jatim) - Sebanyak 132 desa dari total 152 desa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu, menggelar pemilihan kepala desa serentak yang diikuti 327 calon dengan jumlah pemilih tetap mencapai 477.000 lebih.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek Joko Wasono memastikan pelaksanaan pilkades serentak di daerahnya berjalan tertib dan lancar.
Ia mengakui sempat ada gesekan antarpendukung di sejumlah desa, namun semuanya telah diselesaikan oleh aparat keamanan bersama masing-masing pemerintah desa untuk memastikan kondusifitas wilayah menjelang coblosan.
"Alhamdulillah sampai sore ini semua berjalan lancar. Tidak ada gangguan. Tadi saya keliling sekitar jam 13.00 WIB bahkan sudah ada yang perhitungan suara," kata Joko Wasono.
Pantauan lapangan juga sempat dilakukan Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin ke TPS pilkades di Desa Jambu Kecamatan Tugu, Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, dan Desa Gandusari Kecamatan Gandusari.
Hasilnya, Arifin mengaku puas melihat tingginya angka partisipasi masyarakat dalam pilkades.
Sejak pukul 07.00 WIB warga pemilih secara bergelombang datang ke TPS yang telah disiapkan untuk menyalurkan hak pilih hingga pukul 13.00 WIB.
"Saya lihat logistik cukup baik semuanya. Beberapa yang saya tinjau ini, logistiknya ada yang pinjam milik KPU, sehingga bilik suara kotak suara semua terstandar seperti pemilu-pemilu kebanyakan. Kualitas surat suara yang saya lihat tadi juga belum tercoblos, semuanya bagus," ujar Nur Arifin.
Pesta demokrasi di tingkat desa itu, kata Arifin, terasa semakin menarik karena suasananya yang khas dan penuh keguyuban.
Baca juga: 720 Personel Gabungan Amankan Pilkades Serentak di Trenggalek
Calon-calon kepala desa duduk bersama di kursi yang telah disediakan panitia laiknya pengantin. Warga yang menggunakan hak pilih biasanya menggunakan menyalami para calin usai mencoblos dan menyalurkan hak suaranya di kotak-kotak suara, sebelum beranjak pulang ke rumah masing-masing.
"Memang kan kalau di desa ini bentrokannya lebih kencang karena masing-masing calon ini kan memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat pemilihnya. Jadi, ini sebuah tradisi yang bagus dan kadang ada yang sampai keluar itu ramah-tamah, makan-makan. Jadi ya pemilu yang ada makan-makannya itu ya cuma di pemilu kepala desa ini," katanya.
Nur Arifin atau biasa disapa Gus Ipin ini apresiatif karena secara keseluruhan pelaksanaan pilkades serentak berjalan kondusif.
Ia berharap kepada semua calon maupun para pendukungnya agar semuanya lebur. Siapapun yang jadi harus didukung.
"Saya titip masyarakat, siapapun yang jadi tolong didukung. Karena desa ini kan nantinya sudah memiliki anggarannya sendiri, mereka juga bisa merencanakan kegiatannya sendiri. Jadi ujung tombaknya ada di desa," kata Ipin.
Pilkades serentak di Trenggalek itu diikuti 132 desa dengan jumlah calon kepala desa tercatat sebanyak 327 orang. Rinciannya, 101 merupakan calon kepala desa petahana dan 226 calon baru. Sedangkan jumlah calon kepala desa berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 29 orang da jumlah DPT lebih dari 477.000-an pemilih yang tersebar di 151 TPS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek Joko Wasono memastikan pelaksanaan pilkades serentak di daerahnya berjalan tertib dan lancar.
Ia mengakui sempat ada gesekan antarpendukung di sejumlah desa, namun semuanya telah diselesaikan oleh aparat keamanan bersama masing-masing pemerintah desa untuk memastikan kondusifitas wilayah menjelang coblosan.
"Alhamdulillah sampai sore ini semua berjalan lancar. Tidak ada gangguan. Tadi saya keliling sekitar jam 13.00 WIB bahkan sudah ada yang perhitungan suara," kata Joko Wasono.
Pantauan lapangan juga sempat dilakukan Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin ke TPS pilkades di Desa Jambu Kecamatan Tugu, Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, dan Desa Gandusari Kecamatan Gandusari.
Hasilnya, Arifin mengaku puas melihat tingginya angka partisipasi masyarakat dalam pilkades.
Sejak pukul 07.00 WIB warga pemilih secara bergelombang datang ke TPS yang telah disiapkan untuk menyalurkan hak pilih hingga pukul 13.00 WIB.
"Saya lihat logistik cukup baik semuanya. Beberapa yang saya tinjau ini, logistiknya ada yang pinjam milik KPU, sehingga bilik suara kotak suara semua terstandar seperti pemilu-pemilu kebanyakan. Kualitas surat suara yang saya lihat tadi juga belum tercoblos, semuanya bagus," ujar Nur Arifin.
Pesta demokrasi di tingkat desa itu, kata Arifin, terasa semakin menarik karena suasananya yang khas dan penuh keguyuban.
Baca juga: 720 Personel Gabungan Amankan Pilkades Serentak di Trenggalek
Calon-calon kepala desa duduk bersama di kursi yang telah disediakan panitia laiknya pengantin. Warga yang menggunakan hak pilih biasanya menggunakan menyalami para calin usai mencoblos dan menyalurkan hak suaranya di kotak-kotak suara, sebelum beranjak pulang ke rumah masing-masing.
"Memang kan kalau di desa ini bentrokannya lebih kencang karena masing-masing calon ini kan memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat pemilihnya. Jadi, ini sebuah tradisi yang bagus dan kadang ada yang sampai keluar itu ramah-tamah, makan-makan. Jadi ya pemilu yang ada makan-makannya itu ya cuma di pemilu kepala desa ini," katanya.
Nur Arifin atau biasa disapa Gus Ipin ini apresiatif karena secara keseluruhan pelaksanaan pilkades serentak berjalan kondusif.
Ia berharap kepada semua calon maupun para pendukungnya agar semuanya lebur. Siapapun yang jadi harus didukung.
"Saya titip masyarakat, siapapun yang jadi tolong didukung. Karena desa ini kan nantinya sudah memiliki anggarannya sendiri, mereka juga bisa merencanakan kegiatannya sendiri. Jadi ujung tombaknya ada di desa," kata Ipin.
Pilkades serentak di Trenggalek itu diikuti 132 desa dengan jumlah calon kepala desa tercatat sebanyak 327 orang. Rinciannya, 101 merupakan calon kepala desa petahana dan 226 calon baru. Sedangkan jumlah calon kepala desa berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 29 orang da jumlah DPT lebih dari 477.000-an pemilih yang tersebar di 151 TPS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019