Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Perum Jasa Tirta (PJT) Divisi Asa III/3 Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan Bengawan Solo mulai hulu, Jawa Tengah, sampai hilir Jawa Timur, cenderung surut dengan ketinggian air di bawah siaga banjir, dalam beberapa hari terkahir.
"Saat ini ketinggian air Bengawan Solo semuanya (hulu Jawa Tengah dan hilir Jawa Timur) cenderung turun dan semuanya di bawah siaga banjir," kata Pengamat Prasarana Pengairan PTJ Divisi Asa III/3 Bojonegoro Muhammad Yudo Nugroho, di Bojonegoro, Rabu.
Dari data yang disampaikan bahwa ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) di Kecamatan Kota,Bojonegoro, di bawah siaga banjir 11,60 meter dengan perkiraan debit sekitar 440 meter kubik/detik, Rabu pukul 09.00 WIB.
Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota, juga di bawah siaga banjir 23,74 meter.
Begitu pula, Ketinggian air Bengawan Solo di hilirnya di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, semuanya juga di bawah siaga banjir, masing-masing 5,21 meter. 3, 30 meter, 2,37 meter dan 0,79 m
eter.
Meski demikian, ia meminta BPBD di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, tetap mewaspadai ancaman meluapnya Bengawan Solo.
"Sodetan Plangwot-Sedayu Lawas di Lamongan, yang mampu mengalirkan debit 640 meter kubik per detik juga berfungsi normal," ucapnya.
Ia menambahkan Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu, dari tujuh pintu (1,2,3,4,5, dan 7) dibuka 50 centimeter kecuali pintu 6 yang ditutup.
Di lain tempat Bendung Gerak di Babat, Lamongan, untuk pintu 1 a dibuka 300 centimeter, lima pintu (1,2,3,4,5) dibuka 200 centimeter, sedangkan pintu 6 dan 7 masing-masing dibuka 100 centimeter. Bendung Gerak Sembayat, Gresik, tujuh pintu (1,2,3,4,5,6 dan 7) dibuka 700 centimeter.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Eko Susanto menambahkan BPBD sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang.
Berbagai kebutuhan yang dipersiapkan, mulai tenda pengungsi, perahu karet, bahan banjir, juga sembako bagi para pengungsi korban banjir.
"BPBD mewaspadai ancaman banjir tidak hanya Bengawan Solo, tapi juga banjir bandang. Sebab, sesuai prakiraan cuaca selama Februari curah hujan tinggi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Saat ini ketinggian air Bengawan Solo semuanya (hulu Jawa Tengah dan hilir Jawa Timur) cenderung turun dan semuanya di bawah siaga banjir," kata Pengamat Prasarana Pengairan PTJ Divisi Asa III/3 Bojonegoro Muhammad Yudo Nugroho, di Bojonegoro, Rabu.
Dari data yang disampaikan bahwa ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) di Kecamatan Kota,Bojonegoro, di bawah siaga banjir 11,60 meter dengan perkiraan debit sekitar 440 meter kubik/detik, Rabu pukul 09.00 WIB.
Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota, juga di bawah siaga banjir 23,74 meter.
Begitu pula, Ketinggian air Bengawan Solo di hilirnya di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, semuanya juga di bawah siaga banjir, masing-masing 5,21 meter. 3, 30 meter, 2,37 meter dan 0,79 m
eter.
Meski demikian, ia meminta BPBD di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, tetap mewaspadai ancaman meluapnya Bengawan Solo.
"Sodetan Plangwot-Sedayu Lawas di Lamongan, yang mampu mengalirkan debit 640 meter kubik per detik juga berfungsi normal," ucapnya.
Ia menambahkan Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu, dari tujuh pintu (1,2,3,4,5, dan 7) dibuka 50 centimeter kecuali pintu 6 yang ditutup.
Di lain tempat Bendung Gerak di Babat, Lamongan, untuk pintu 1 a dibuka 300 centimeter, lima pintu (1,2,3,4,5) dibuka 200 centimeter, sedangkan pintu 6 dan 7 masing-masing dibuka 100 centimeter. Bendung Gerak Sembayat, Gresik, tujuh pintu (1,2,3,4,5,6 dan 7) dibuka 700 centimeter.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Eko Susanto menambahkan BPBD sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang.
Berbagai kebutuhan yang dipersiapkan, mulai tenda pengungsi, perahu karet, bahan banjir, juga sembako bagi para pengungsi korban banjir.
"BPBD mewaspadai ancaman banjir tidak hanya Bengawan Solo, tapi juga banjir bandang. Sebab, sesuai prakiraan cuaca selama Februari curah hujan tinggi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019