Surabaya (Antaranews Jatim) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur menargetkan 5.982 sambungan listrik bagi keluarga tidak mampu pada triwulan pertama 2019 di Kabupaten/Kota Madiun dan Kabupaten Magetan.
Direktur Regional Bisnis Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara (JBTBN) Djoko R Abumanan, Senin, mengatakan rincian jumlah masing-masing wilayah, yakni Kota Madiun sebanyak 299 Kepala Keluarga (KK), Kabupaten Madiun 3.982 dan Kabupaten Magetan 1.701 KK.
"Seluruhnya akan mendapatkan penyambungan gratis paling lambat Maret nanti," kata Djoko, yang sebelumnya melakukan penyambungan listrik gratis bagi keluarga tidak mampu di Dusun Talamban, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan.
Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Dwi Suryo Abdullah mengatakan, sambungan listrik "levering" (menyalur) kepada orang lain yang dilakukan oleh warga sebelumnya dianggap mahal dan tidak efisien, mengingat biaya untuk tiga lampu perbulannya sebesar Rp40-50 ribu.
"Karena masih adanya warga yang menyambungkan listrik secara levering itulah membuat pemerintah dan BUMN bergerak memberikan sambungan listrik gratis," katanya.
Sementara itu, secara umum rasio elektrikasi di Jatim tahun 2019 ditargetkan 94,64 persen, sedangkan nasional ditargetkan mencapai 98,57 persen.
Untuk Kota Madiun elektrifikasinya ditargetkan 99 persen, Kabupaten Madiun dan Magetan masing-masing 100 persen.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno juga melakukan peresmian program penyambungban listrik gratis bagi 24 rumah tangga miskin dan rentan miskin di Desa Mojopurno dan Desa Cepoko, Kabupaten Magetan.
Program ini, hasil PLN berkolaborasi dengan PGN dan Angkasa Pura I untuk melaksanakan program penyambungan listrik gratis di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Dalam program itu, warga menyambungan listrik dengan daya 450 VA secara gratis, dan cukup untuk menyalakan televisi, penanak nasi, lampu dan berbagai elektronik lainnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Direktur Regional Bisnis Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara (JBTBN) Djoko R Abumanan, Senin, mengatakan rincian jumlah masing-masing wilayah, yakni Kota Madiun sebanyak 299 Kepala Keluarga (KK), Kabupaten Madiun 3.982 dan Kabupaten Magetan 1.701 KK.
"Seluruhnya akan mendapatkan penyambungan gratis paling lambat Maret nanti," kata Djoko, yang sebelumnya melakukan penyambungan listrik gratis bagi keluarga tidak mampu di Dusun Talamban, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan.
Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Dwi Suryo Abdullah mengatakan, sambungan listrik "levering" (menyalur) kepada orang lain yang dilakukan oleh warga sebelumnya dianggap mahal dan tidak efisien, mengingat biaya untuk tiga lampu perbulannya sebesar Rp40-50 ribu.
"Karena masih adanya warga yang menyambungkan listrik secara levering itulah membuat pemerintah dan BUMN bergerak memberikan sambungan listrik gratis," katanya.
Sementara itu, secara umum rasio elektrikasi di Jatim tahun 2019 ditargetkan 94,64 persen, sedangkan nasional ditargetkan mencapai 98,57 persen.
Untuk Kota Madiun elektrifikasinya ditargetkan 99 persen, Kabupaten Madiun dan Magetan masing-masing 100 persen.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno juga melakukan peresmian program penyambungban listrik gratis bagi 24 rumah tangga miskin dan rentan miskin di Desa Mojopurno dan Desa Cepoko, Kabupaten Magetan.
Program ini, hasil PLN berkolaborasi dengan PGN dan Angkasa Pura I untuk melaksanakan program penyambungan listrik gratis di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Dalam program itu, warga menyambungan listrik dengan daya 450 VA secara gratis, dan cukup untuk menyalakan televisi, penanak nasi, lampu dan berbagai elektronik lainnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019