Kediri (Antaranews Jatim) - Masyarakar Desa Desa Puhjajar, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, merasa bersyukur karena kini telah mendapatkan bantuan sumur bor dari pemerintah sehingga bisa membantu mengatasi pemenuhan air bersih karena air permukaan di daerah setempat diduga tidak laik konsumsi akibat  tercemar  limbah.

"Air sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena tercemar limbah. Kami sudah ajukan untuk minta sarana air bersih," kata Kepala Desa Puhjajar Suko Budi di Kediri, Jumat.

Tercemarnya air yang biasa dikonsumsi warga tersebut diduga karena limbah produksi kerupuk dan peternakan. Mayoritas warga Desa Puhjajar memiliki usaha produksi kerupuk dengan bahan baku ketela pohon dan mempunyai ternak sapi.  Air limbah biasa dibuang ke sungai sehingga  mencemari lingkungan sekitar.

Menurut Suko, meski air yang ada di daerahnya tidak bisa dikonsumsi karena sudah tercemar,  namun air tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan mandi maupun mencuci pakaian.

"Warga membeli air minum. Air tersebut masih bisa untuk mandi. Jadi, air yang ada tidak layak karena tercemar limbah," kata dia.

Sebelumnya, kata dia,  pihaknya tidak dapat berbuat banyak dan tidak bisa melarang warga untuk membuat usaha karena menyangkut pendapatan keluarga. Namun, dari pihak desa akhirnya berupaya mengajukan bantuan untuk sarana air bersih ke pemerintah.

Tapi, ia bersyukur karena saat ini  telah mendapatkan bantuan untuk sarana mendapatkan air layak konsumsi berupa sumur bor dan bak penampungan air dari pemerintah. 

Sumur bor tersebut memiliki spesifikasi teknis yaitu kedalaman sumur antara 100-125 m, debit air rata-rata 2 liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inchi. Pasokan listrik sumur bor berasal dari genset dengan kapasitas 10 - 15 kVA, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter. 

"Ini bisa untuk kebutuhan sekitar 700 kepala keluarga (KK) di desa ini. Hampir bisa dimanfaatkan untuk warga di desa ini," kata dia. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019