Mojokerto (Antaranews Jatim) - Meningkatnya jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mojokerto mendapat atensi khusus Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Pada Kamis, Ning Ita, sapaan Wali Kota Mojokerto, mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto untuk menjenguk warganya yang terkena DBD dan memberi semangat kepada keluarga pasien.

Ning Ita datang didampingi Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas Kesehatan, Kabag Humas dan Protokol, serta Direktur RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.

Pada kesempatan itu, Ning Ita berbincang dengan keluarga pasien dan mengimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah. Orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga memberikan bantuan dana.

Menanggapi meningkatnya jumlah pasien DBD di Kota Mojokerto, Ning Ita menyampaikan bahwa dinas terkait akan selalu siaga untuk menanggulangi jika terjadi wabah DBD.

"Musim hujan adalah musimnya nyamuk dan wabah seperti ini, mulai banyak di seluruh daerah. Tapi, kita punya kader Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang terus bergerak. Ada atau tidak ada wabah, mereka tetap bekerja," kata Ning Ita.

Lebih lanjut, Ning Ita menyampaikan bahwa mulai Februari akan ada program tambahan untuk meningkatkan kebersihan Kota Mojokerto. "Namanya Prokasih yakni Program Kali Bersih, yang semua itu kita gerakkan, termasuk OPD yang memiliki output ke sana. Dan kita akan melibatkan seluruh stakeholder, termasuk TNI, Pramuka, Tagana, komunitas remaja, dan seluruh elemen masyarakat, termasuk RT-RW dan kader PSN. Kita bergerak bersama-sama," ujarnya.

Terkait program Prokasih, Ning Ita menjelaskan bahwa Kota Mojokerto yang dikelilingi aliran sungai, maka kebersihan sungai ini harus dirawat bersama-sama. "Musim hujan, di mana wabah salah satunya adalah demam berdarah, ini juga harus sama-sama kita perangi. Salah satunya adalah dengan bersih-bersih sungai," tuturnya.

Terkait penyebaran DBD di Kota Mojokerto, Wali Kota menegaskan pemkot tidak akan melakukan fogging (pengasapan), tetapi akan lebih memaksimalkan kader PSN. "Sampai dengan terakhir hanya ada tujuh pasien DBD dan yang empat sudah sembuh. Tetapi kita cegah bersama-sama, PSN kita gerakkan. Keterlibatan semua masyarakat juga kita gerakkan supaya tidak lebih banyak lagi yang terjangkit DBD," lanjut Wali Kota.

Ning Ita menambahkan bahwa untuk menanggulangi DBD akan lebih memaksimalkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk sekolah dan organisasi yang ada di bawah naungan OPD terkait. "Partisipasi masyarakat sangat diperlukan minimal menjaga lingkungan rumahnya sendiri," tegasnya. (*)

Pewarta: DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019