Surabaya (Antaranews Jatim) - Sedikitnya tiga warga di Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, terkena penyakit Demam Berdarah Dengue pada musim hujan kali ini atau selama Januari 2019.
     
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Selasa, mengatakan diketahuinya tiga warga terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.
     
"Sudah ada tiga orang (terserang DBD), tapi tidak meninggal, maksudnya sakit," katanya.
     
Saat ditanya, apakah jumlah tiga orang warga Surabaya yang terserang DBD itu akan bertambah, ia menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah jumlah itu akan meningkat atau tidak. 
     
Namun, Wali Kota Risma menegaskan, pihaknya bakal terus mendorong masyarakat untuk bergerak bersama pemerintah memberantas sarang nyamuk. "Sekarang ada tiga yang sakit. Namun kita kan tidak tahu apakah akan berhenti atau tidak," katanya.
     
Risma mengatakan sejak Desember 2018 hingga Januari 2019, Pemkot Surabaya sudah membuat edaran berupa imbauan kepada masyarakat, agar mewaspadai datangnya penyakit yang diakibatkan nyamuk aedes aegypti. Bahkan, edaran itu sudah tersebar di masing-masing wilayah RW maupun RT di Surabaya.
     
"Sebetulnya saya sudah antisipasi itu, sejak akhir Desember. Jadi hampir tiap sebulan aku buat edaran, dan sudah kita tugaskan untuk camat-lurah mengadakan gebyar PSN  (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di wilayahnya," katanya.
     
Tidak hanya itu, Risma juga mengaku, pihaknya telah membuat edaran untuk seluruh kalangan, baik untuk sekolah-sekolah, stakeholder, maupun tempat-tempat ibadah. Dengan begitu, ia berharap, penyebaran penyakit DBD di Surabaya ini bisa berhenti. 
     
Risma menegaskan pihaknya bakal kembali menggadakan gebyar PSN yang akan dipusatkan di wilayah Kecamatan Sawahan. Alasan dipilihnya Kecamatan Sawahan sebagai pusat gebyar PSN 2019, kata Risma, karena wilayah tersebut tercatat memiliki jumlah penduduk terbesar di Kota Surabaya. 
     
"Jadi karena itu, tahun lalu, gebyar PSN diadakan juga di Kecamatan Sawahan, waktu itu kita pusatkan di Islamic Center," katanya.
     
Ia menjelaskan preventif dari gerakan gebyar PSN, bukan hanya sekedar sebuah seremonial, melainkan mengajak masyarakat untuk bergerak bersama memberantas sarang nyamuk. 
     
Usia gebyar PSN, jajaran Pemkot Surabaya bakal bergerak bersama Bu Mantik (Ibu Memantau Jentik), untuk melakukan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk di masing-masing wilayah.
     
"Biasanya itu, kelurahan kecamatan melakukan pemeriksaan sama Bu Mantik. Setelah itu, tiap wilayah dilaporkan hasilnya positif berapa," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019