Surabaya (Antaranews Jatim) - Toko ritel busana Indah Bordir melibatkan sekitar 100 pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk menggarap pasar batik yang ada di wilayah Surabaya dan juga Sidoarjo.

"Ada sekitar 100 pelaku UKM yang kami libatkan sebagai pemasok produksi kami, salah satunya batik dan juga asesoris lainnya," katanya pemilik toko ritel busana Indah Bordir Laila Cahyawati di sela pembukaan toko mereka yang ketiga di Surabaya, Sabtu.

Ia mengemukakan, pasokan barang dari UKM tersebut dilakukan dengan sistem beli putus mengingat satuan barang yang dijual tidak begitu banyak, sehingga perputaran uang juga cepat.

"Biasanya pelaku UKM itu menjual 30 biji asesoris, kemudian kami beli putus sehingga pelaku UKM bisa melanjutkan usahanya lagi," katanya.

Ia menjelaskan, seiring dengan perkembangan usahanya pihaknya juga terus melebarkan sayap dengan mencari pasokan dari pabrikan atau usaha yang lebih besar.

"Seperti untuk bordir pakaian, jika sebelumnya dikerjakan manual sekarang sudah dipasok dengan bordiran dengan menggunakan mesin karena kebutuhan yang meningkat," katanya.

Ia mengatakan, khusus untuk pembukaan toko yang ada di kawasan Jalan Soekarno Surabaya ini memang dikhususkan untuk kebutuhan pakaian batik, dan untuk cabang kedua dikhususkan untuk kebutuhan busana muslim.

"Yang baru di tempat kami 75 persen barangnya merupakan batik, dan cabang sebelumnya 75 persen pakaian muslim. Biar seimbang," katanya.

Ia menjelaskan, kebutuhan batik saat ini memang masih terus dikembangkan karena banyak yang membutuhkan seperti seolah, komunitas atau juga untuk keperluan resmi lainnya.

"Kami juga memberikan hadiah umroh dan juga tas bermerek melalui undian kepada pembeli yang beruntung," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019