Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan dalam tiga kali kejadian kebakaran rumah dan sebuah bangunan bengkel sepeda motor mencapai Rp316 juta, per 26 Januari.
Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Sabtu menjelaskan kejadian kebakaran selama Januari, karena sudah memasuki musim hujan tidak ada kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Masuk musim hujan biasanya kejadian kebakaran bukan karhutla, tapi kebakaran yang terjadi di permukiman juga bangunan lainnya," ucapnya menegaskan.
Data dari damkar menyebutkan sebuah rumah dengan ukuran 10X22 meter di Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras, milik Rusdi (65) terbakar, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB. Diduga kebakaran disebabkan hubungan arus pendek listrik PLN di rumah setempat.
"Kebakaran berhasil dipadamkan dengan mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran dilengkapi 12 personel. Tapi rumah korban bagian tengah dan dapur habis terbakar dengan perkiraan kerugian Rp25 juta," ucapnya.
Sebelum itu, pada 2 Januari sebuah rumah milik Rohmad, di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, juga terbakar dengan kerugian mencapai Rp20 juta.
Penyebab kebakaran di rumah yang juga dimanfaatkan sebagai warung itu, disebabkan bahan bakar minyak (BBM) yang menjalar ke tungku perapian.
Ketika itu Rohmad mengisi botol dengan BBM pertalite dengan selang, kemudian ditinggal kesawah, sehingga BBM dibotol yang sudah penuh meluber menjalar ke perapian hingga akhirnya membakar rumahnya.
Selain itu, sebuah rumah yang juga dimanfaatkan untuk berjualan bakso milik Sunarto (39) di Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, juga terbakar dengan kerugian Rp15 juta, pada 5 Januari.
"Rumah yang juga digunakan untuk warung bakso itu terbakar karena elpiji yang ditinggal pemiliknya menyambar bangunan rumah yang dimanfaatkan berjualan," ucapnya.
Kebakaran yang menimbulkan terbesar dengan jumlah mencapai Rp256 juta yaitu kebakaran bengkel milik Pamuji (50) di Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, pada 6 Januari.
Bengkel tersebut terbakar, disebabkan percikan api dari diesel yang akan dinyalakan, lalu menyambar bahan bakar di dekatnya.
Dalam kejadian kebakaran itu, api membakar bengkel termasuk berbagai peralatan bengkel, serta satu unit truk Fuso Nomor Pol BH 8078 NU, dan tujuh unit sepeda motor.
"Api berhasil dipadamkan dengan mengerahkan empat unit mobil damkar didukung 12 personel. Dalam kejadian kebakaran itu ada satu warga menderita luka bakar," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Sabtu menjelaskan kejadian kebakaran selama Januari, karena sudah memasuki musim hujan tidak ada kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Masuk musim hujan biasanya kejadian kebakaran bukan karhutla, tapi kebakaran yang terjadi di permukiman juga bangunan lainnya," ucapnya menegaskan.
Data dari damkar menyebutkan sebuah rumah dengan ukuran 10X22 meter di Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras, milik Rusdi (65) terbakar, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB. Diduga kebakaran disebabkan hubungan arus pendek listrik PLN di rumah setempat.
"Kebakaran berhasil dipadamkan dengan mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran dilengkapi 12 personel. Tapi rumah korban bagian tengah dan dapur habis terbakar dengan perkiraan kerugian Rp25 juta," ucapnya.
Sebelum itu, pada 2 Januari sebuah rumah milik Rohmad, di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, juga terbakar dengan kerugian mencapai Rp20 juta.
Penyebab kebakaran di rumah yang juga dimanfaatkan sebagai warung itu, disebabkan bahan bakar minyak (BBM) yang menjalar ke tungku perapian.
Ketika itu Rohmad mengisi botol dengan BBM pertalite dengan selang, kemudian ditinggal kesawah, sehingga BBM dibotol yang sudah penuh meluber menjalar ke perapian hingga akhirnya membakar rumahnya.
Selain itu, sebuah rumah yang juga dimanfaatkan untuk berjualan bakso milik Sunarto (39) di Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, juga terbakar dengan kerugian Rp15 juta, pada 5 Januari.
"Rumah yang juga digunakan untuk warung bakso itu terbakar karena elpiji yang ditinggal pemiliknya menyambar bangunan rumah yang dimanfaatkan berjualan," ucapnya.
Kebakaran yang menimbulkan terbesar dengan jumlah mencapai Rp256 juta yaitu kebakaran bengkel milik Pamuji (50) di Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, pada 6 Januari.
Bengkel tersebut terbakar, disebabkan percikan api dari diesel yang akan dinyalakan, lalu menyambar bahan bakar di dekatnya.
Dalam kejadian kebakaran itu, api membakar bengkel termasuk berbagai peralatan bengkel, serta satu unit truk Fuso Nomor Pol BH 8078 NU, dan tujuh unit sepeda motor.
"Api berhasil dipadamkan dengan mengerahkan empat unit mobil damkar didukung 12 personel. Dalam kejadian kebakaran itu ada satu warga menderita luka bakar," ucapnya. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019