Gresik, (Antaranews Jatim) - Penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Gresik, Jatim mengalami peningkatan dibanding bulan yang sama tahun 2018.
“Sesuai data petugas kami di Dinkes, jumlah penderita DBD se-Kabupaten Gresik mulai awal Januari 2019 sampai hari ini mencapai 33 penderita. Dibanding bulan yang sama tahun 2018 lalu yang hanya 18 penderita," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr Endang Puspitowati di Gresik, Kamis.
Endang mengatakan, penyakit DBD menjadi perhatian serius Pemkab Gresik dan dibuktikan dengan kunjungan langsung Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto ke sejumlah rumah sakit di wilayah setempat.
Bahkan, Endang mengaku telah melakukan antisipasi kewaspadaan sejak Nopember 2018 dengan memberikan edaran seluruh Puskesmas yang diteruskan sampai RT/RW.
"Kami sudah melakukan yang terbaik, namun jumlah pasien DB tetap masih banyak. Bahkan, kami juga sudah memanfaatkan survelens dan jumantik untuk menangani hal ini," katanya.
Baca juga: Jumlah Penderita DBD di Jatim Meningkat 47 Persen
Ia menegaskan, Dinkes selalu siaga dalam menangani pasien DBD, sesuai yang disyaratkan World Health Organization (WHO), yakni seseorang dapat dikatakan positif DBD harus mendapatkan perawatan khusus apabila trombositnya kurang dari 100.
"Kami juga telah perintah RS Ibnu Sina apabila ada lonjakan pasien, kami siapkan ruangan tambahan yaitu di gedung Ponek yang terletak di Gedung baru. Disana ada 14 tempat tidur yang siap menampung pasien DB," kata Endang, yang juga menjabat Direktur Utama RS Ibnu Sina.
Sementara itu, total pasien positif DBD yang dirawat di RS Ibnu Sina Gresik sebanyak 22 orang dan 10 pasien lainnya masih dalam tahap observasi dan pemeriksaan trombosit terus menerus.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto saat mengunjungi pasien DB berharap kepada semua warga, apabila ada saudara mengalami demam tinggi untuk segera dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas.
"Kita ini orang awam, biar dokter atau perawat yang akan menangani apabila ada keluarga yang sakit. Di Gresik ini sudah ada 32 Puskesmas dan 74 puskesmas pembantu. Dari jumlah itu, sudah ada 20 puskesmas yang melayani rawat inap," kata Sambari. (*)
Baca juga: Temuan Kasus DBD Meningkat, Dinkes Tulungagung Belum Tetapkan KLB
Baca juga: Dua Warga di Madiun Meninggal Akibat Demam Berdarah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
“Sesuai data petugas kami di Dinkes, jumlah penderita DBD se-Kabupaten Gresik mulai awal Januari 2019 sampai hari ini mencapai 33 penderita. Dibanding bulan yang sama tahun 2018 lalu yang hanya 18 penderita," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr Endang Puspitowati di Gresik, Kamis.
Endang mengatakan, penyakit DBD menjadi perhatian serius Pemkab Gresik dan dibuktikan dengan kunjungan langsung Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto ke sejumlah rumah sakit di wilayah setempat.
Bahkan, Endang mengaku telah melakukan antisipasi kewaspadaan sejak Nopember 2018 dengan memberikan edaran seluruh Puskesmas yang diteruskan sampai RT/RW.
"Kami sudah melakukan yang terbaik, namun jumlah pasien DB tetap masih banyak. Bahkan, kami juga sudah memanfaatkan survelens dan jumantik untuk menangani hal ini," katanya.
Baca juga: Jumlah Penderita DBD di Jatim Meningkat 47 Persen
Ia menegaskan, Dinkes selalu siaga dalam menangani pasien DBD, sesuai yang disyaratkan World Health Organization (WHO), yakni seseorang dapat dikatakan positif DBD harus mendapatkan perawatan khusus apabila trombositnya kurang dari 100.
"Kami juga telah perintah RS Ibnu Sina apabila ada lonjakan pasien, kami siapkan ruangan tambahan yaitu di gedung Ponek yang terletak di Gedung baru. Disana ada 14 tempat tidur yang siap menampung pasien DB," kata Endang, yang juga menjabat Direktur Utama RS Ibnu Sina.
Sementara itu, total pasien positif DBD yang dirawat di RS Ibnu Sina Gresik sebanyak 22 orang dan 10 pasien lainnya masih dalam tahap observasi dan pemeriksaan trombosit terus menerus.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto saat mengunjungi pasien DB berharap kepada semua warga, apabila ada saudara mengalami demam tinggi untuk segera dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas.
"Kita ini orang awam, biar dokter atau perawat yang akan menangani apabila ada keluarga yang sakit. Di Gresik ini sudah ada 32 Puskesmas dan 74 puskesmas pembantu. Dari jumlah itu, sudah ada 20 puskesmas yang melayani rawat inap," kata Sambari. (*)
Baca juga: Temuan Kasus DBD Meningkat, Dinkes Tulungagung Belum Tetapkan KLB
Baca juga: Dua Warga di Madiun Meninggal Akibat Demam Berdarah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019