Surabaya (Antaranews Jatim) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jawa Timur tetap akan menyerap jagung lokal yang direncanakan memasuki masa panen Maret 2019, meski telah masuk jagung impor sebanyak 26 ribu ton di Jatim.

Kepala Divisi Regional Bulog Jatim, Muhammad Hasyim di Surabaya, Kamis mengatakan penyerapan jagung lokal sesuai tugas pemerintah, namun mengenai jumlah masih belum diputuskan, sedangkan terkait harga nantinya dibeli dengan kisaran harga Rp3.150.

"Kami dapat informasi akan membeli jagung lokal itu seharga Rp3.150, dan akan dijual dengan harga Rp4.000," kata Hasyim yang ditemui saat pelepasan bantuan jagung di Komplek Pergudangan Bumi Maspion Selatan Romokalisari, Surabaya.

Hasyim memastikan, keberadaan jagung impor dari Brazil yang masuk ke Jatim tidak akan menggangu rencana Bulog untuk tetap menyerap jagung dari petani lokal.

Sebelumnya, usai rapat koordinasi terbatas Kemenko Perekonomian, di Jakarta beberapa waktu lalu, Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk memaksimalkan penyerapan jagung para petani terutama saat memasuki puncak panen guna mengantisipasi jatuhnya harga jagung.

Penyerapan jagung lokal dilakukan untuk mengisi stok di gudang Bulog sebagai persiapan saat musim paceklik yang jatuh sekitar Oktober, sebab pada musim paceklik produksi jagung akan berkurang.

Dengan adanya stok yang sudah disimpan, diharapkan Bulog tidak perlu mengimpor jagung lagi pada akhir tahun ini.

Kementerian Pertanian juga telah menyiapkan 900.000 unit pengering (dryer) untuk menjaga kualitas jagung, yang dipanen agar tetap kering sesuai dengan kadar air yang ditentukan. (*)

Baca juga: 26 Ribu Ton Jagung Impor Masuk Jatim
Baca juga: Bulog Gelontor 30 Ribu Ton Jagung Impor ke Jatim

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019