Surabaya (Antaranews Jatim) - Badan Pengawas Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Kota Surabaya, Jatim, mengharapkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini segera mengumumkan nama calon direktur utama dan tiga direktur PDPS yang lolos uji kelayakan dan kepatutan.
"Kami sudah menyerahkan tiga nama calon direktur utama dan enam calon direktur di PDPS agar dipilih sama bu wali kota," kata Ketua Badan Pengawas PDPS Rusli Yusuf usai menghadiri rapat dengar pendapat di Komisi B DPRD Surabaya, Senin.
Menurut dia, pihaknya terus berkoordinasi melalui Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Surabaya terkait siapa nama-nama calon dirut dan direktur yang akan dipilih Wali Kota Surabaya.
Saat ditanya apakah ada potensi nama-nama calon dirut dan direktur PDPS akan dikembalikan lagi oleh Wali Kota Surabaya menyusul hasil dua kali dari rekrutmen ditolak wali kota, Rusli berharap tidak ada yang ditolak.
"Apapun keputusan bu wali kota kami jalankan. Tapi kami berharap tidak ada yang ditolak," katanya.
Rusli mengatakan kalau pun rekomendasi wali kota meminta dilalukan rekrutmen ulang, pihaknya siap melaksanakan. Hanya saja, lanjut dia, jika dilakukan rekrutmen ulang tentu akan akan menganggarkan biaya.
"Untuk biaya rekrutmen saat ini sekitar Rp250 juta," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, PDPS saat ini mau berbenah lebih baik sehingga pihaknya percaya bahwa nama-nama yang disetorkan ke wali kota adalah yang terbaik.
"Itu sudah dilakukan proses. Saya pikir beliau masih meneliti nama-nama itu," ujarnya.
Ia berharap dengan terpilihnya dirut dan direktur PDPS bisa menggerakkan lokomotif PDPS menjadi lebih kencang. "Itu tergantung kebijkan bu wali kota, calon mana saja yang akan dipilih. Jadi tidak harus rangking satu yang dipilih, tapi bisa juga rangking dua atau tiga," kata mantan anggota DPRD Surabaya ini.
Adapun tiga nama calon dirut adalah RM Muchlissaleh Diponegoro, Teguh Wijayanto dan Zandi Ferriansa. Sedangkan untuk calon Direktur Administasi Keuangan yakni Fajar Raharjo dan Sutjahjo, calon Direktur Pembinaan Pedagang yaitu M. Taufikurahman dan Wahyu Siswanto dan calon Direktur Teknik dan Usaha adalah Muhibudin dan Yusuf Wibisono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami sudah menyerahkan tiga nama calon direktur utama dan enam calon direktur di PDPS agar dipilih sama bu wali kota," kata Ketua Badan Pengawas PDPS Rusli Yusuf usai menghadiri rapat dengar pendapat di Komisi B DPRD Surabaya, Senin.
Menurut dia, pihaknya terus berkoordinasi melalui Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Surabaya terkait siapa nama-nama calon dirut dan direktur yang akan dipilih Wali Kota Surabaya.
Saat ditanya apakah ada potensi nama-nama calon dirut dan direktur PDPS akan dikembalikan lagi oleh Wali Kota Surabaya menyusul hasil dua kali dari rekrutmen ditolak wali kota, Rusli berharap tidak ada yang ditolak.
"Apapun keputusan bu wali kota kami jalankan. Tapi kami berharap tidak ada yang ditolak," katanya.
Rusli mengatakan kalau pun rekomendasi wali kota meminta dilalukan rekrutmen ulang, pihaknya siap melaksanakan. Hanya saja, lanjut dia, jika dilakukan rekrutmen ulang tentu akan akan menganggarkan biaya.
"Untuk biaya rekrutmen saat ini sekitar Rp250 juta," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, PDPS saat ini mau berbenah lebih baik sehingga pihaknya percaya bahwa nama-nama yang disetorkan ke wali kota adalah yang terbaik.
"Itu sudah dilakukan proses. Saya pikir beliau masih meneliti nama-nama itu," ujarnya.
Ia berharap dengan terpilihnya dirut dan direktur PDPS bisa menggerakkan lokomotif PDPS menjadi lebih kencang. "Itu tergantung kebijkan bu wali kota, calon mana saja yang akan dipilih. Jadi tidak harus rangking satu yang dipilih, tapi bisa juga rangking dua atau tiga," kata mantan anggota DPRD Surabaya ini.
Adapun tiga nama calon dirut adalah RM Muchlissaleh Diponegoro, Teguh Wijayanto dan Zandi Ferriansa. Sedangkan untuk calon Direktur Administasi Keuangan yakni Fajar Raharjo dan Sutjahjo, calon Direktur Pembinaan Pedagang yaitu M. Taufikurahman dan Wahyu Siswanto dan calon Direktur Teknik dan Usaha adalah Muhibudin dan Yusuf Wibisono. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019