Ngawi (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencatat empat warga daerah setempat meninggal dunia akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama 2018.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Ngawi Djaswadi di Ngawi, Jumat, mengatakan, dari empat korban meninggal tersebut, tiga di antaranya terjadi selama bulan November dan Desember 2018.

Sesuai data, ketiga korban tersebut adalah seorang balita warga Desa Kedungputri, Kecamatan Paron, yang meninggal pada November 2018. Sementara pada Desember 2018 terdapat dua warga yang meninggal akibat DBD, yakni satu warga Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, dan satu warga Desa Patalan, Kecamatan Kendal.

"Sedangkan yang satu kasus meninggal dunia terjadi pada bulan Januari 2018. Sehingga selama 2018 ada empat warga meninggal karena DBD," jelasnya.

Menurut dia, secara keseluruhan kasus DBD di Ngawi pada 2018 mencapai 600 penderita, meningkat dibanding 2017 sebanyak 550 penderita. Dari 600 kasus DBD pada 2018, trennya meningkat dalam dua bulan akhir tahun, yakni November dan Desember yang mencapai 262 kasus.

Selain sikap masyarakat yang kurang menjaga kebersihan lingkungan, peningkatan kasus DBD juga dipengaruhi kondisi cuaca yang tidak stabil.

"Cuaca yang panas lalu tiba-tiba hujan atau sebaliknya, sangat membantu perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit demam berdarah," kata dia.

Untuk itu, Djaswadi mengharapkan peran serta masyarakat dalam mengantisipasi maraknya sebaran penyakit DBD dengan rajin melakukan pemberatasan sarang nyamuk (PSN).

"Kuncinya sebenarnya ada di masyarakat sendiri. Siklus pertumbuhan nyamuk itu 10 hari. Kalau masyarakat sadar dan mau rutin menguras tempat penampungan airnya seminggu sekali saja, sudah tidak ada lagi DBD," terangnya.

Selain itu, jajaran Dinkes Ngawi juga akan mengevaluasi beberapa hal terkait penanggulangan penyakit DBD, di antaranya mengecek kesiapan puskesmas dalam menangani DBD, serta meningkatkan tata laksana manajemen penanganan DBD kepada rumah sakit.

Pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dapat dilakukan dengan 3 M, yakni menguras bak air kamar mandi, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mengubur tempat-tempat penampungan air yang tidak dipergunakan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019