Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator meminta pelaksanan proyek Middle East Ring Road atau Jalan Lingkar Timur di kawasan Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jatim, tidak merusak utilitas yang ada, khususnya jaringan pipa milik PDAM, saat menjalankan aktivitasnya.

"Kontraktor harus lebih hati-hati saat kerja, jangan sampai alat beratnya mengenai pipa PDAM. Kalau sudah mengenai pipa apalagi sampai jebol, tentu yang dirugikan warga," kata anggota Komisi B DPRD Surabaya Arsyad saat meninjau pipa milik PDAM Surabaya yang sempat jebol di lokasi pembangunan MERR Gunung Anyar, Senin.

Menurut dia, kejadian pipa PDAM jebol terkena alat berat pada saat pemasangan box culvert proyek pembangunan MERR pada Sabtu (29/12) lalu membuat sebagian warga Gunung Anyar kesulitan mencari air bersih.

Bahkan, lanjut dia, sebagian warga terpaksa harus membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari, karena terlalu lama menunggu kiriman air bersih dari PDAM Surabaya.

"Saya lihat pipa yang jebol sudah diperbaiki, tapi bekas galian belum ditimbun tanah. Mungkin nanti ditimbun sama pelaksana proyek," kata Caleg DPRD Surabaya dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil 3 ini.

Selain itu, lanjut dia, untuk pemasangan pipa baru di kawasan proyek MERR juga harus dikontrol agar tidak terkena alat berat saat pengurukan ataupun terkena box culvert saat dipasang.

"Ini perlu diperhatikan jangan sampai jalan sudah diaspal ternyata ada pipa yang bocor. Ini kan membuat pekerjaan lagi," katanya.

Dirut PDAM Surabaya Mujiaman sebelumnya mengatakan persoalan pipa utama jebol akibat terkena box culvert pembangunan Jalan MERR di Gunung Anyar sudah ditangani.

"Kami sudah kirim petugas untuk memperbaiki pipa jebol itu. Kami perkirakan hari ini selesai diperbaiki," katanya.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengirim empat mobil tangki air untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak di Gunung Anyar selama proses perbaikan pipa.

Menurut dia, pipa jebol maupun pecah akibat pembangunan Jalan MERR sudah sering terjadi. Selama ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek mengenai titik-titik mana saja keberadaan pipa PDAM.

"Saya tidak tahu kok masih kena pipa. Apa saat pemasaan box culvert tidak sesuai gambarnya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018