Madiun (Antaranews Jatim) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun bersama Bank Indonesia melakukan sidak pasar guna memantau harga sejumlah komoditas bahan pokok menjelang momentum hari raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
"Hasilnya, tidak banyak ditemukan kenaikan harga yang signifikan. Harga cenderung aman terkendali. Ini bisa terjadi berkat kerja sama yang baik antara Pemkot Madiun, BI, dan Bulog dalam menstabilkan harga pasar," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono selaku koordinator tim di Madiun, Rabu (19/12).
Dari pantauan tim yang merupakan gabungan dari Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Bulog Madiun, BPS Madiun, dan BI, semua harga tergolong aman.
Ada komoditas yang stabil dan bahkan turun. Namun, terdapat juga kenaikan harga beberapa komoditas. Meski demikian, semuanya masih terkendali.
Adapun, sejumlah komoditas yang harganya turun di antaranya adalah, bawang putih, minyak goreng, dan gula pasir.
"Sedangkan yang stabil adalah beras dan daging sapi. Untuk beras medium aman di kisaran Rp9.500 hiingga Rp10.000 per kilogram dan daging sapi stabil di harga Rp110.000 per kilogram," kata Gaguk.
Komoditas yang terpantau naik harga antara lain, aneka jenis cabai, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam. Meski demikian, secara umum harga telur ayam sudah mengalami penurunan akibat operasi pasar yang digelar Bulog bersama BI dan Pemkot Madiun.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Djoko Raharto, membenarkan ada sejumlah komoditas yang harganya turun menjelang Natal dan Tahun Baru. Untuk harga gula pasir turun karena saat ini baru selesai panen dan penggilingan tebu sehingga stok melimpah, dan imbasnya harga gula turun.
"Kalau minyak goreng itu dipengaruhi nilai tukar rupiah. Saat ini rupiah mengalami penguatan sehingga menjadikan harganya turun," kata .Djoko
Untuk komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras yang naik, hal itu dipicu oleh tingginya permintaan jelang Natal. Meski naik, namun masih tergolong aman. Untuk pasokan sejauh ini masih aman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Hasilnya, tidak banyak ditemukan kenaikan harga yang signifikan. Harga cenderung aman terkendali. Ini bisa terjadi berkat kerja sama yang baik antara Pemkot Madiun, BI, dan Bulog dalam menstabilkan harga pasar," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono selaku koordinator tim di Madiun, Rabu (19/12).
Dari pantauan tim yang merupakan gabungan dari Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Bulog Madiun, BPS Madiun, dan BI, semua harga tergolong aman.
Ada komoditas yang stabil dan bahkan turun. Namun, terdapat juga kenaikan harga beberapa komoditas. Meski demikian, semuanya masih terkendali.
Adapun, sejumlah komoditas yang harganya turun di antaranya adalah, bawang putih, minyak goreng, dan gula pasir.
"Sedangkan yang stabil adalah beras dan daging sapi. Untuk beras medium aman di kisaran Rp9.500 hiingga Rp10.000 per kilogram dan daging sapi stabil di harga Rp110.000 per kilogram," kata Gaguk.
Komoditas yang terpantau naik harga antara lain, aneka jenis cabai, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam. Meski demikian, secara umum harga telur ayam sudah mengalami penurunan akibat operasi pasar yang digelar Bulog bersama BI dan Pemkot Madiun.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Djoko Raharto, membenarkan ada sejumlah komoditas yang harganya turun menjelang Natal dan Tahun Baru. Untuk harga gula pasir turun karena saat ini baru selesai panen dan penggilingan tebu sehingga stok melimpah, dan imbasnya harga gula turun.
"Kalau minyak goreng itu dipengaruhi nilai tukar rupiah. Saat ini rupiah mengalami penguatan sehingga menjadikan harganya turun," kata .Djoko
Untuk komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras yang naik, hal itu dipicu oleh tingginya permintaan jelang Natal. Meski naik, namun masih tergolong aman. Untuk pasokan sejauh ini masih aman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018