Surabaya (Antaranews Jatim) - Mini agrowisata yang terletak di belakang kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya di Jalan Pagesangan, menjadi jujugan warga saat liburan panjang sekolah pada Desember 2018.
     
"Kawasan ini bagus untuk anak-anak. Hitung-hitung bermain sambil belajar," kata Yuni, warga Menanggal Surabaya, saat berkunjung ke Mini Agrowisata, Kamis.
     
Yuni memanfaatkan liburan sekolah dengan mengajak buah hatinya supaya berani dengan binatang dan mengenal berbagai macam tumbuhan yang ada di agrowisata. 
     
Ia mengetahui kawasan agrowisata berdasarkan informasi dari teman-teman di akun media sosial facebook. "Awalnya tidak tahu, saat lihat dan kebetulan tidak jauh dari rumah, akhirnya ke sini. Kesan pertama, bagus dan baik," ujarnya.
     
Hal senada diungkapkan Najwa, siswi kelas 6 SD, yang datang bersama ayah dan beberapa kawan-kawannya. Ia mengaku memanfaatkan liburan sekolah dengan belajar sekaligus bermain di mini agrowisata. 
     
"Pertama kali ke sini sangat senang serta bahagia," kata Najwa sambil tersenyum.
     
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Joestamadji mengatakan mini agrowisata ini dikonsep layaknya perkebunan di dalam perkotaan.
     
"Di kawasan mini agrowisata ini mengenalkan sekaligus mengedukasi berbagai macam jenis budi daya pertanian dan perikanan," katanya.
     
Menurut dia, mini agrowisata memiliki luas lahan sekitar 8.000 meter. Berbagai macam jenis tanaman, tumbuhan, dan sayuran seperti kangkung, sawi tabulampot, budi daya anggrek, dan juga tanaman budi daya hidroponik tersedia di sini.
     
Selain bermacam tanaman hortikultura, ada juga budi daya berbagai macam ternak, seperti ayam petelur, kelinci dan kambing. Tak hanya itu, DKPP juga membudidayakan ikan nila dan lele. 
     
"Bagi pengunjung yang pegal-pegal pun tidak usah khawatir, karena DKPP menyediakan ikan terapi yang siap memijit manja kaki pengunjung," katanya.
     
Joestamadji mengatakan mini agrowisata dibuat untuk mengenalkan berbagai macam jenis tanaman kepada masyarakat, salah satunya budidaya jenis tanaman di perkotaan menggunakan hidroponik, polybag dan ember. 
     
"Jadi, ketika masyarakat datang, bisa tahu bagaimana budi daya tanaman di perkotaan," ujarnya. 
     
Ia menjelaskan ada berbagai macam jenis pertanian yang disediakan DKPP, antara lain timun, cabe, melon, mangga, jambu, sirsak, pepaya, kangkung, sawi, dan pisang. 
     
Selain pertanian, kata dia, adapula peternakan hewan mulai dari kelinci, ayam dan kambing, sedangkan perikanan ada budidaya ikan lele serta nila. "Total jumlah kambing sekitar 40 dan biasanya diberikan kepada kelompok tani," katanya.
     
Menurut dia, mini agrowisata sudah ada sejak 15 tahun yang lalu. Mengingat, banyaknya peminat, DKPP membuka wisata ini pada Sabtu, Minggu dan di hari libur mulai pukul 09.00-15.00 WIB.
     
Joestamadji menambahkan jumlah pengunjung jelang liburan natal dan tahun baru dipastikan meningkat dari biasanya. "Jumlahnya saya tidak tahu persis, namun yang datang tidak hanya warga Surabaya, melainkan juga luar kota Surabaya," katanya.
     
Bagi warga yang mengunjungi Mini Agrowisata sewaktu panen buah dan sayuran serta telur hasil budidaya ayam petelur bisa pengunjung bawa pulang. "Kalau masuk musim panen, biasanya kami bagikan kepada warga yang sedang mengunjungi mini agrowisata, bahkan kami bagikan ke warga sekitar," katanya.
   
Sementara itu, lanjut dia, bagi warga yang juga ingin mendapatkan bibit, bisa langsung memintanya di Kantor DKKP Surabaya, tapi dengan catatan jika stok masih tersedia.
     
"Biasanya kalau stok bibit di green house melimpah pengunjung dan warga Surabaya biasanya kami bagi. Akan tetapi, jika stok terbatas, ya mohon maaf," katanya. (ADV)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018