Bojonegoro (Antaranews Jatim) -  Pengamat Prasarana Pengairan Perum jasa Tirta 1 Sub Divisi Jasa ASA III/3 Bojonegoro, Jawa Timur, Muhammad Yudo Nugroho mengatakan Bengawan Solo di bagian hilir masih aman dan tidak menimbulkan banjir, meskipun ada kenaikan air akibat hujan.

"Hujan deras di daerah hulu Jawa Tengah dan lokal Bojonegoro, seperti di Kecamatan Tambakrejo, Ngraho, Bojonegoro, dan sekitarnya sehari lalu, mengakibatkan kenaikan air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur," katanya di Bojonegoro, Minggu.

Ia mencontohkan, Bengawan Solo di Babat, Lamongan, kenaikan airnya cukup signifikan dipengaruhi hujan lokal di Kecamatan Tambakrejo, Ngraho, dan Margomulyo, Bojonegoro, sehari sebelumnya.

Meski ada kenaikan, menurut dia, pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban hingga Lamongan, dilakukan tiga jam sekali.

"Kalau air Bengawan Solo masuk siaga banjir, pemantauan ketinggian air dilakukan satu jam sekali," ujarnya.

Hal senada disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, yang menyebutkan air sungai terpanjang di Jawa di daerah Bojonegoro mengalami peningkatan, tapi ketinggiannya masih di bawah siaga banjir.

"Kenaikan air Bengawan Solo di Bojonegoro masih di bawah siaga banjir. Kenaikan air Bengawan Solo akibat hujan lokal dan hujan dari daerah hulu, Jawa Tengah," ujarnya.

Meski demikian, BPBD mewaspadai ancaman banjir selama Desember yang disebabkan curah hujan tinggi. Sesuai prakiraan Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, di daerah Bojonegoro curah hujan tinggi selama Desember berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor.

"Rapat koordinasi dengan kepolisian resor (polres), Kodim 0813, juga pihak lainnya  dalam menanggulangi adanya ancaman bencana selama musim hujan sudah kami lakukan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia.

Ia menambahkan, pemkab akan segera mengeluarkan surat siaga darurat bencana dalam menghadapi ancaman bencana selama musim hujan.

"Yang jelas, berbagai kebutuhan dalam menghadapi adanya ancaman bencana banjir bandang, banjir luapan Bengawan Solo dan tanah longsor, sudah kami persiapkan," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018