Bondowoso (Antaranews Jatim) - Bupati Bondowoso, Jawa Timur, Salwa Arifin memberikan beasiswa kepada 312 mahasiswa asal kabupaten itu sebagai salah satu upaya pemerintah daerah meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan.
"Kami optimistis pada 2019, bisa menambah jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa pendidikan," katanya usai menyerahkan secara simbolis beasiswa itu di Bondowoso, Jumat.
Pemberian beasiswa yang bertujuan meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi di Kota Tapai itu, lanjutnya nantinya juga akan berdampak terhadap meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta meningkatkan kesejahteraan dan citra masyarakat Bondowoso.
Dan pemberian beasiswa ini, lanjutnya merupakan salah satu kepedulian dan upaya pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan.
Ia juga mengapresiasi para orang tua mahasiswa karena telah mampu menyekolahkan putra dan putrinya hingga jenjang perguruan tinggi negeri.
"Kebanggaan yang paling utama bagi orang tua tidak lain adalah bisa menyekolahkan anaknya hingga sukses. Sedangkan kami dari pemerintah kabupaten memfasilitasi melalui dana APBD," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, Endang Hardiyati menambahkan mahasiswa penerima beasiswa sudah melalui seleksi yang cukup ketat.
"Mulai seleksi administrasi, juga visitasi, dan yang diprioritaskan yang masuk dalam Basis Data Terpadu, atau masuk kategori keluarga kurang mampu," katanya.
Ia menerangkan ada dua jenis beasiswa yang diberikan kepada 312 mahasiswa, yakni beasiswa afirmasi sebanyak 162 orang dan beasiswa reguler sebanyak 150 orang.
Beasiswa afirmasi, khusus untuk mahasiswa yang kuliah di Universitas Negeri Jember, sedangkan reguler diperuntukkan bagi mahasiswa yang kuliah di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Ia menambahkan beasiswa afirmasi sudah memasuki tahun ke empat dan setiap tahunnya mahasiswa penerima beasiswa mendapatkan Rp3 juta sedangkan reguler mendapatkan Rp2 juta setiap tahun.
"Pemberian beasiswa ini akan sangat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya, karena rata-rata para penerima berasal dari keluarga kurang mampu," sebutnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami optimistis pada 2019, bisa menambah jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa pendidikan," katanya usai menyerahkan secara simbolis beasiswa itu di Bondowoso, Jumat.
Pemberian beasiswa yang bertujuan meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi di Kota Tapai itu, lanjutnya nantinya juga akan berdampak terhadap meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta meningkatkan kesejahteraan dan citra masyarakat Bondowoso.
Dan pemberian beasiswa ini, lanjutnya merupakan salah satu kepedulian dan upaya pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan.
Ia juga mengapresiasi para orang tua mahasiswa karena telah mampu menyekolahkan putra dan putrinya hingga jenjang perguruan tinggi negeri.
"Kebanggaan yang paling utama bagi orang tua tidak lain adalah bisa menyekolahkan anaknya hingga sukses. Sedangkan kami dari pemerintah kabupaten memfasilitasi melalui dana APBD," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, Endang Hardiyati menambahkan mahasiswa penerima beasiswa sudah melalui seleksi yang cukup ketat.
"Mulai seleksi administrasi, juga visitasi, dan yang diprioritaskan yang masuk dalam Basis Data Terpadu, atau masuk kategori keluarga kurang mampu," katanya.
Ia menerangkan ada dua jenis beasiswa yang diberikan kepada 312 mahasiswa, yakni beasiswa afirmasi sebanyak 162 orang dan beasiswa reguler sebanyak 150 orang.
Beasiswa afirmasi, khusus untuk mahasiswa yang kuliah di Universitas Negeri Jember, sedangkan reguler diperuntukkan bagi mahasiswa yang kuliah di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Ia menambahkan beasiswa afirmasi sudah memasuki tahun ke empat dan setiap tahunnya mahasiswa penerima beasiswa mendapatkan Rp3 juta sedangkan reguler mendapatkan Rp2 juta setiap tahun.
"Pemberian beasiswa ini akan sangat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya, karena rata-rata para penerima berasal dari keluarga kurang mampu," sebutnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018