Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta agar para pemuda terutama di Kediri, siap menghadapi kemajuan teknologi yang berimbas kepada ,  era disrupsi karena bisa terjadi dalam berbagai bidang.

"Disruption" terjadi dalam berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, ekonomi, hukum, politik, penataan kota, konstruksi, pelayanan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis dan juga hubungan-hubungan sosial. Dampak dari kehadiran disruption sudah sangat terasa. Misalnya saja fenomena jual beli daring (dalam jaringan)," katanya di Kediri, Kamis.

Abdullah Abu Bakar dalam seminar tentang Industri 4.0 di Kediri mengatakan "disruption" merupakan sebuah inovasi. "Disruption" menggantikan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien dan bermanfaat.

Ia mengatakn pihaknya mengungkapkan hal penting dalam disruption menghemat biaya, lebih simpel, membuat kualitas produk jadi lebih baik, lebih mudah diakses, menciptakan pasar baru, membuat segala sesuatu menjadi lebih pintar, lebih hemat waktu dan lebih akurat.

Di "era disruption" seperti saat ini, kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri mengatakan Pemerintah Kota Kediri melakukan evolusi pelayanan publik. Dimulai dari pelayanan di kantor, pelayanan satu pintu, pelayanan keliling, pelayanan dalam jaringan dan pelayanan dari website ke "mobile application".

Selain itu, kata dia, pemerintah kota juga melakukan perbaikan layanan di kantor dengan memperbaiki layanan di kantor kelurahan. Petugas juga melayani dengan ramah, seperti layanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kediri yang buka mulai Senin-Sabtu. Bahkan, dokumen kependudukan bisa diambil langsung atau dikirim melalui kantor pos.

Selain itu, kata dia, perbaikan pelayanan juga dilakukan ketika mengurus perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri. Bahkan, proses perizinan kini juga lebih disederhanakan dari 153 ke 56.

Untuk pelayanan keliling dilakukan oleh petugas dengan mendatangi warga. Beberapa contoh layanan keliling adalah mobil admin kependudukan, mobil PBB keliling, perpustakaan keliling, perizinan keliling dan "home care" oleh RSUD Gambiran Kota Kediri.

Pemerintah Kota Kediri juga melakukan pelayanan dalam jaringan, misalnya perizinan yang bisa diakses melalui telepon pintar yakni Kediri "Single Window for Investment". Jadi pemohon izin mendaftar melalui telepon pintar dan berkas akan dikirim melalui pos.

Selain itu, Pemerintah Kota Kediri juga melakukan fasilitasi UMKM Kota Kediri dengan Bukalapak, situs jual beli dalam jaringan. Hal ini bertujuan untuk memromosikan produk UMKM Kota Kediri melalui "e-commers". Tidak hanya itu, produk UMKM berupa tenun dan batik juga dipamerkan melalui peragana busana di jalan raya yang dikenal dengan sebutan "Dhoho Street Fashion".

Wali Kota Kediri juga berpesan kepada para pemuda ataupun mahasiswa di kota ini agar mengembangkan jaringan pertemanan dan menambah wawasan selain melakukan tugas utamanya belajar. Dengan itu, dipastikan akan ada berbagai macam kesempatan yang juga bermanfaat untuk dirinya sendiri ke depan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018