Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta masyarakat mewaspadai adanya perang sindir baik secara langsung maupun lewat jajaring sosial mendekati Pemilu 2019 demi keutuhan bangsa dan negara.

"Kota Kediri adalah salah satu kota yang paling kondusif di Indonesia. Suasana kondusif ini tidak lepas dari peran semua pihak FKUB/PAUB-PK, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kami ingin semua berperan dalam menjaga kondusifitas di kota ini, Kediri bisa menjadi kota yang paling kondusif, tidak terpengaruh dengan hal yang tidak benar," kata Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan selama ini situasi dan kondisi di Kediri relatif terjaga. Bahkan, komunikasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) / Paguyuban Antarumat Beragama dan Penghayat Kepercayaan (PAUB-PK) Kota Kediri cukup baik. Selain komunikasi yang cukup intensif, pemerintah kota juga sering mengadakan kegiatan bersama.

Salah satu contohnya dalah kegiatan dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Kediri, seluruh umat juga mengikuti doa bersama di Balai Kota Kediri, sebagai pengharapan agar Kediri selalu aman dan kondusif. Doa bersama dilakukan oleh masing-masing umat beragama sesuai dengan kepercayannya masing-masing.

"Kami selalu mengimbau masyarakat agar mewaspadai berita hoaks atau berita tidak benar yang mungkin ada di media sosial," kata dia.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan saat ini banyak akun media sosial yang bersifat anonim (bukan akun yang menggunakan nama asli). Bahkan penggunaan akun itu juga dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

Ia meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berbagai hasutan di media sosial. Selain itu ketika mendapatkan informasi apapun dianjurkan agar diklarifikasi terlebih dahulu, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Masyarakat diminta untuk dewasa dalam berpolitik.

"Sekarang ini banyak momentum yang digunakan untuk politik. Pesta demokrasi itu kita memilih pemimpin, memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan kita. tapi tidak usah saling sindir. Hal yang dibangun adalah kedewasaan, yakni dewasa dalam berpolitik," ujarnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018