Jember (Antaranews Jatim) - Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember meluncurkan klon kakao unggulan baru IGRI 09 yang dihadiri Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang, Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Teguh Wahyudi dan Bupati Jember Faida di Kebun Renteng Puslit Koka Jember.
     
"Bibit unggul baru IGRI 09 terbaik untuk kakao yang dipersembahkan untuk Indonesia. Bibit itu digunakan untuk perkebunan di seluruh Indoensia, asalnya dari Jember," kata Bupati Jember Faida dalam siaran pers yang diterima Antara di Kabupaten Jember, Rabu.
     
Menurutnya kegiatan temu lapang adalah temu keluarga kakao Indonesia, sehingga pertemuan itu memiliki satu target yakni membangun sinergisitas untuk mengisi potensi ekspor kakao yang sangat terbuka lebar.
     
Sinergisitas itu mulai dari pendanaan, pembibitan sampai lapang, dan pengolahan hulu hilir sampai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) coklat.
   
"Dari kegiatan itu, salah satu targetnya adalah membuka lahan baru coklat untuk komunitas ekspor," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu.
     
Sementara Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang mengatakan pemerintah bertekad mengembalikan kejayaan kakao Indonesia dan saat ini terdapat 1,7 juta hektare lahan kakao, tetapi produktifitasnya masih rendah.
     
"Untuk itu, pemerintah serius untuk menggalakkanperemajaan kakao dan kemungkinan memperluas lahan kakao. Presiden juga serius memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menanam di perhutanan sosial karena kakao dan kopi paling pas untuk ditanam di perhutanan sosial," tuturnya.
   
Untuk mengatasi persoalan perbaikan itu, lanjut dia, dibutuhkan benih seperti benih IGRI 9 yang memiliki keunggulan disamping produktifitasnya tinggi, tahan penyakit, punya citra rasa yang lebih, aroma dan rasa lebih tajam.
     
"Sehingga mempunyai keunggulan, sama seperti kekuatan kakao pada umumnya, tetapi punya nilai lebih, punya cita rasa lebih kuat," katanya.
     
Bambang berharap Jember menjadi pusat pengembangan inovasi teknologi untuk mengawal perbaikan kakao Indonesia dan bukan hanya untuk kebaikan Jember, tetapi juga untuk kebaikan kakao secara nasional.
     
Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Teguh Wahyudi mengatakan acara temu lapang kakao di Kebun Renteng Puslit Koka dihadiri sebanyak 450 peserta yang datang dari sentra penghasil kakao di seluruh Indonesia.
     
"Kegiatan temu lapang itu bukan hanya acara seremonial belaka, tetapi sebagai ajang desiminasi teknologi unggul dan komunikasi antar-pemangku kepentingan kakao nasional," katanya.
     
Materi temu lapang meliputi desiminasi teknologi budaya kakao spesifik, untuk antisipasi perubahan iklim melalui pemanfaatan bahan tanam kakao unggul baru yang adaptif, dan kondisi iklim kering serta tahan penyakit.
     
"Peluncuran klon kakao unggulan baru IGRI 09 yang bersifat tahan terhadap penyakit serta cita rasa yang berbeda dan lebih kuat dengan harapan ini akan menjadi salah ciri dari Kabupaten Jember di masa yang akan datang," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018