Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang melakukan uji coba penanaman bibit padi hibrida asal Taiwan, yang diharapkan mampu menggenjot produksi gabah untuk tiap hektarnya, jika uji coba tersebut berhasil dan cocok dengan iklim di Indonesia.

Wakil Bupati Malang Sanusi di Malang, Selasa, mengatakan, uji coba penanaman bibit padi hibrida tersebut dilakukan di Kecamatan Singosari untuk areal seluas 30 hektare dan Kecamatan Kepanjen dengan luas satu hektare.

"Menurut kajian dan praktiknya di Taiwan, untuk satu hektare lahan padi dengan menggunakan bibit hibrida bisa menghasilkan 15 sampai 20 ton gabah," kata Sanusi dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida 2018 di Pendopo Agung Kabupaten Malang.

Menurut Sanusi, saat ini rata-rata produksi petani di wilayah Kabupaten Malang berkisar antara 5 sampai 6 ton gabah per hektare. Bagi para petani yang sudah menggunakan bibit yang baik, angka produksinya bisa naik menjadi 8 ton per hektare.

Nantinya, jika uji coba penggunaan bibit padi hibrida asal Taiwan tersebut berhasil, lanjut Sanusi, Kabupaten Malang akan bisa mengembangkan bibit sendiri. Pengembangan bibit padi hibrida tersebut tidak akan dimonopoli produsen asal Taiwan.

"Jadi, hibrida yang kita datangkan ini nantinya bukan dimonopoli oleh produsennya, namun akan diserahkan kepada petani untuk membuat bibit sendiri," kata Sanusi.

Berdasarkan catatan, produksi padi di Kabupaten Malang pada periode Januari hingga Juli 2018 mengalami kenaikan sebesar 2,73 persen menjadi 328.257,54 ton gabah kering giling (GKG), dari produksi tahun sebelumnya yang sebanyak 319.518,83 ton.

Jika produksi gabah kering giling tersebut dikonversi menjadi beras, maka pada periode Januari-Juli 2018 produksi Kabupaten Malang mencapai 219.932,54 ton beras. Angka tersebut naik dari periode yang sama pada 2017 sebanyak 214.077,62 ton.

Beberapa wilayah di Kabupaten Malang yang merupakan sentra penghasil padi, antara lain Kecamatan Sumberpucung, Kepanjen, Pagelaran, Turen, Singosari, dan Pakisaji.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018