Blitar (Antaranews Jatim) - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi, Jawa Timur, bernama Syaiful Bahri (46) diketahui meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kerja di Malaysia dan jenazahnya dimakamkan di kampung halaman keluarganya di Blitar, Kamis.

Susiati, adik kandung Syaiful Bahri, di Blitar, Jawa Timur, mengemukakan keluarga di Kelurahan Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, menerima kabar kematian yang bersangkutan pada Rabu (21/11) malam dari istri Syaiful Bahri yang juga bekerja di Malaysia. Korban dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan kerja.

"Kami masih menerima telepon dari beliau (Syaiful Bahri) pada Minggu (18/11), lalu Rabu (21/11) kami mendapatkan kabar dari istrinya kalau kakak saya kecelakaan dan langsung meninggal dunia. Tapi, kronologisnya seperti apa juga belum tahu," katanya. 

Susiati mengungkapkan selama ini kakaknya bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia, sebagai operator eskavator. Kakaknya sudah cukup lama bekerja di Malaysia, sekitar 20 tahun. Sesekali ia pulang ke Indonesia mengunjungi ibunya di Banyuwangi serta anak bungsunya yang kini diasuh oleh Susiati. 

Lebih lanjut, ia mengatakan jenazah juga langsung dibawa petugas dari Kuala Lumpur ke Surabaya pada Kamis pagi. Petugas juga langsung membawa jenazah yang bersangkutan ke Blitar. Setelah tiba di Blitar, jenazah dirawat keluarga terlebih dahulu.

Keluarga memakamkan yang bersangkutan pada Kamis sore sekitar jam 16.00 WIB di pemakaman umum Dusun Klampok, Kelurahan Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, tempat tinggal keluarganya. Keluarganya cukup terpukul dengan kejadian itu. 

Ia juga mengatakan, keluarga memang sudah bersepakat memakamkan Syaiful Bahri di Blitar, bukan di Banyuwangi. Kesepakatan keluarga itu dilakukan karena ibundanya di Banyuwangi sedang sakit, sehingga tidak dimungkinkan untuk mengurus pemakaman. Sementara, hingga kini istrinya juga masih bekerja di Malaysia. 

"Keluarga bersepakat jenazah dimakamkan di Blitar karena ibu saya di Banyuwangi sedang sakit, sehingga tidak memungkinkan untuk mengurus pemakaman. Untuk itu kami minta agar jenazah dimakamkan di Blitar saja," kata Susiati.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Haris Susianto mengaku hingga kini masih mencoba koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyuwangi terkait dengan data yang bersangkutan. Namun, ia mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa TKI bersangkutan KTP Banyuwangi, bukan Blitar.

"Ternyata setelah ada informasi terakhir, ia adalah warga Banyuwangi. Namun, secara legalnya kami belum tahu. Kami akan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Banyuwangi sebab KTP bersangkutan adalah Banyuwangi, bukan Blitar," katanya. 

Haris menegaskan, pihaknya juga siap ikut memfasilitasi jika memang ada santunan untuk keluarga, mengingat di Kabupaten Blitar juga ada keluarga. Ia akan mencoba koordinasi dengan Kantor Unit Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UP3 TKI).

"Jadi misalkan dari UP3 TKI memberi informasi ada surat resmi kami siap memfasilitasi," kata dia.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018