Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan kado ulang tahunnya yang ke-57 adalah tidak ada lagi masalah di kalangan anak-anak Kota Pahlawan, Jatim.
     
"Kado saya adalah agar anak-anak Surabaya tidak lagi ada masalah, tidak ada yang membuat masalah, tidak ada yang terkena masalah jelek. Iya itu aja," kata Tri Rismaharini di sela-sela acara syukuran hari ulang tahunnya di kediaman Wali Kota Surabaya, Selasa.
     
Risma awalnya terkejut, ketika rumah kediamannya tiba-tiba saja sudah siap dengan beberapa hidangan makanan beserta kue tart bertuliskan "Happy Birthday Bu Wali". 
     
Bahkan, kue tart tersebut juga sudah lengkap dengan hiasan foto wali kota bersama cucunya. Ternyata, ini merupakan kejutan kado ulang tahun wali kota ke-57, dari para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
     
Risma mengaku lupa jika hari ini merupakan ulang tahun kelahirannya ke-57. Bahkan sebelumnya pukul 07.00 WIB, ia sempat menghadiri sebuah undangan acara pemberangkatan pawai taaruf Milad ke-106 Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya. 
     
"Saya lupa malahan kalau ini ulang tahun, aku tidak tahu. Ternyata saya datang, teman-teman sudah datang semua," ujarnya.
     
Pada kesempatan itu, beberapa pejabat juga tampak hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya itu. Mereka terdiri dari Sekretaris Kota, Asisten Sekretaris Kota, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga Camat. 
     
Sebelum dimulainya acara syukuran, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun memberikan beberapa pesan dan sambutan kepada para pejabat yang hadir. Ia juga mengucapkan banyak terima kasih, karena selama ini mereka telah banyak membantu membangun Kota Surabaya. 
     
"Mohon maaf kalau aku keras memimpin teman-teman. Karena aku punya mimpi besar untuk Kota Surabaya ini ada di peta dunia," ujarnya.
     
Menurutnya, saat ini Kota Surabaya sudah semakin berkembang dan telah mampu sejajar dengan kota-kota besar di dunia. Namun begitu, ia masih berharap kepada seluruh jajaran OPD Pemkot Surabaya agar terus bersinergi dan berjuang bersama untuk membangun Kota Pahlawan ini. 
     
"Alhamdulillah sudah mulai bisa tampak, dan sekali lagi ini bukan untuk saya. Tapi untuk kota ini (Surabaya)," katanya.
     
Bahkan, orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya itu berharap, ke depannya Surabaya bisa menjadi kota berkembang dan makmur seperti zaman Kerajaan Majapahit dahulu. 
     
"Saya yakin suatu saat Kota Surabaya akan menjadi kota yang luar biasa seperti  zaman Majapahit," katanya.
     
Meski demikian, pesan penting lagi yang disampaikan Risma adalah terkait permasalahan yang dihadapi anak-anak di Surabaya akhir-akhir ini yakni kebiasaan menghirup aroma lem atau dikeneal "ngelem". 
     
Dampak setelah menghirup aroma lem yang mengandung zat adiktif berupa "Lysergic Acid Diethylamide" (LSD) ini penggunanya akan merasa seperti mabuk atau "fly" dan akhirnya bisa menimbulkan halusinasi. 
     
Risma mengatakan biasanya permasalahan anak terjadi karena beberapa faktor di antaranya seperti pengaruh lingkungan, faktor pergaulan dan adanya masalah dengan pihak keluarga. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah anak, juga harus diimbangi dengan menyelesaikan masalah keluarga.
     
"Saya berharap anak-anak  bisa menjadi lebih baik dan tidak lagi ada yang terkena masalah," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018