Probolinggo (Antaranews Jatim) - Pengelolaan objek wisata Ranu Merah (Rame) di Desa Andungsari, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, diserahkan perangkat desa kepada kelompok masyarakat sadar wisata (pokdarwis) setempat.
"Pengelolaan wisata Ranu Merah diserahkan kepada pokdarwis dan BUMDes Andungsari agar lebih profesional, karena skill mereka sudah terlatih dan untuk pemberdayaan SDM lokal," kata Kepala Desa Andungsari Santoso di Probolinggo, Sabtu.
Objek wisata alam Ranu Merah di Desa Andungsari, Kecamatan Tiris, mulai bersolek dan berbagai sarana penunjang wisata juga diperbaiki, seperti akses jalan, fasilitas umum, disertai wahana wisata murah dan ramah lingkungan ikut mendongkrak daya tarik danau vulkanik yang terkenal dengan fenomena alamnya itu.
"Saat ini baru 15 orang yang sudah bekerja dalam pengelolaan wisata Ranu Merah itu dan kami berharap kami bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja, seiring dengan pengembangan wisata berikutnya," tuturnya.
Menurutnya, desain Ranu Merah ke depan sedang diupayakan pengembangan pohon buah yang banyak terdapat di sekitar lokasi itu dan selain juga mengupayakan adanya rumah singgah (penginapan) dengan memanfaatkan rumah warga.
"Tanaman manggis, durian dan alpukat tumbuh subur dan melimpah di Ranu Merah, sehingga kami juga berencana mengembangkan wisata petik buah pada musim-musim tertentu sebagai salah satu atraksi wisata di danau kebanggaan Desa Andungsari itu," katanya.
Pemerintah desa setempat juga sudah meluncurkan Ranu Merah itu sekaligus mempromosikan keberadaan objek wisata yang berada di wilayah paling selatan Kabupaten Probolinggo pada Kamis (15/11).
Peresmian Ranu Merah bersamaan rangkaian kegiatan gelar budaya, sekaligus dalam rangka menyemarakkan agenda rutin tahunan pemerintah desa setempat, yakni selamatan Desa Andungsari.
Dengan berlatar belakang Ranu Merah, maka rangkaian kegiatan itu ditandai dengan acara tumpengan, sebagai ungkapan rasa syukur atas keberkahan yang diterima masyarakat desa setempat.
Camat Tiris Roby Siswanto mengapresiasi atas kepedulian Pemerintah Desa Andungsari terhadap potensi wisata yang ada karena hal itu merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa melalui sektor wisata.
"Secara bertahap sejak tahun 2015, Ranu Merah mulai dikembangkan dan dipoles keberadaanya melalui pengelolaan dana desa Andungsari dan juga dukungan dari dinas terkait, sehingga kini sudah bisa dilihat kemajuannya," katanya.
Ia berharap kepada desa lain untuk melakukan langkah yang sama, karena Kecamatan Tiris memiliki peluang besar untuk pengembangan sektor wisata dengan beragamnya alternatif potensi alam yang dimiliki.
"Kualitas jalan utama di Kecamatan Tiris sudah bagus 100 persen baik jalur lingkar maupun jalur poros utama. Itu merupakan dukungan utama Pemkab Probolinggo demi maju dan bertumbuhnya sektor wisata di Tiris, selanjutnya tergantung upaya di masing-masing wilayah untuk mengembangkannya," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pengelolaan wisata Ranu Merah diserahkan kepada pokdarwis dan BUMDes Andungsari agar lebih profesional, karena skill mereka sudah terlatih dan untuk pemberdayaan SDM lokal," kata Kepala Desa Andungsari Santoso di Probolinggo, Sabtu.
Objek wisata alam Ranu Merah di Desa Andungsari, Kecamatan Tiris, mulai bersolek dan berbagai sarana penunjang wisata juga diperbaiki, seperti akses jalan, fasilitas umum, disertai wahana wisata murah dan ramah lingkungan ikut mendongkrak daya tarik danau vulkanik yang terkenal dengan fenomena alamnya itu.
"Saat ini baru 15 orang yang sudah bekerja dalam pengelolaan wisata Ranu Merah itu dan kami berharap kami bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja, seiring dengan pengembangan wisata berikutnya," tuturnya.
Menurutnya, desain Ranu Merah ke depan sedang diupayakan pengembangan pohon buah yang banyak terdapat di sekitar lokasi itu dan selain juga mengupayakan adanya rumah singgah (penginapan) dengan memanfaatkan rumah warga.
"Tanaman manggis, durian dan alpukat tumbuh subur dan melimpah di Ranu Merah, sehingga kami juga berencana mengembangkan wisata petik buah pada musim-musim tertentu sebagai salah satu atraksi wisata di danau kebanggaan Desa Andungsari itu," katanya.
Pemerintah desa setempat juga sudah meluncurkan Ranu Merah itu sekaligus mempromosikan keberadaan objek wisata yang berada di wilayah paling selatan Kabupaten Probolinggo pada Kamis (15/11).
Peresmian Ranu Merah bersamaan rangkaian kegiatan gelar budaya, sekaligus dalam rangka menyemarakkan agenda rutin tahunan pemerintah desa setempat, yakni selamatan Desa Andungsari.
Dengan berlatar belakang Ranu Merah, maka rangkaian kegiatan itu ditandai dengan acara tumpengan, sebagai ungkapan rasa syukur atas keberkahan yang diterima masyarakat desa setempat.
Camat Tiris Roby Siswanto mengapresiasi atas kepedulian Pemerintah Desa Andungsari terhadap potensi wisata yang ada karena hal itu merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa melalui sektor wisata.
"Secara bertahap sejak tahun 2015, Ranu Merah mulai dikembangkan dan dipoles keberadaanya melalui pengelolaan dana desa Andungsari dan juga dukungan dari dinas terkait, sehingga kini sudah bisa dilihat kemajuannya," katanya.
Ia berharap kepada desa lain untuk melakukan langkah yang sama, karena Kecamatan Tiris memiliki peluang besar untuk pengembangan sektor wisata dengan beragamnya alternatif potensi alam yang dimiliki.
"Kualitas jalan utama di Kecamatan Tiris sudah bagus 100 persen baik jalur lingkar maupun jalur poros utama. Itu merupakan dukungan utama Pemkab Probolinggo demi maju dan bertumbuhnya sektor wisata di Tiris, selanjutnya tergantung upaya di masing-masing wilayah untuk mengembangkannya," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018