Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama jajaran melakukan studi pengelolaan ke Pemerintah Kabupaten Wakatobi untuk mengkaji skema pariwisata. Rombongan diterima oleh Bupati Waktobi Haliana di Kantor Bupati, Jalan Samburaka nomor 4 Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Ia menyampaikan kehadirannya ke Kabupaten Wakatobi dalam rangka mendapatkan informasi dan skema pariwisata karena Wakatobi sudah terlebih dahulu menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) khususnya di bidang pariwisata.
"Sektor pariwisata adalah prioritas baru bagi Pemerintah Kota Mojokerto, maka kami perlu menimba ilmu mendapatkan informasi terkait skema dalam pengelolaan pariwisata di Kota Mojokerto," kata Ning Ita, sapaan akrab Wali kota Mojokerto.
Ia mengatakan bahwa pariwisata berbasis sejarah dan budaya merupakan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto.
"Berdasarkan prioritas tersebut kami mendapatkan lokasi prioritas dari Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2023 untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) pariwisata tematik terintegratif yaitu pembuatan Kawasan Wisata Bahari Majapahit," katanya.
Atas kunjungan Wali Kota Ning Ita beserta jajarannya, Bupati Haliana menyambut baik dan mengaku bangga. Ia pun mengatakan banyak belajar dari Pemerintah Kota Mojokerto.
Di samping Ning Ita yang hadir dengan formasi lengkap dari sisi usia Kota Mojokerto juga lebih tua, yaitu 104 tahun dibanding Kabupaten Wakatobi yang baru berusia 19 tahun.
"Walaupun judulnya studi tiru kepada Wakatobi namun pada akhirnya banyak hal yang kita banyak belajar dari Kota Mojokerto. Banyak sukses story yang bisa kita tiru.” ungkap Haliana.
Haliana juga menyampaikan bahwa Kabupaten Wakatobi sudah settle untuk pariwisata, kurang lebih 5 tahun dan menjadi lokpri untuk DAK tematik terintegratif.
“Kelebihan ini banyak menjadi pertimbangan daerah lain untuk menimba ilmu di Wakatobi. Harapannya apa yang menjadi diskusi kami, bisa berguna untuk masyarakat Mojokerto,” katanya.